Rabu, 31 Desember 2008
Nasehat Jihad di Palestina
Pertanyaan.Syaikh Salim bin Ied Al-Hilali Hafizhahullah ditanya : Apa hukum jihad di Palestina sekarang ini?
JawabanMasalah ini harus ditinjau dari berbagai segi :
Pertama : Sudah seyogyanya kita mengetahui dengan jelas masalah Palestina. Palestina merupakan bumi yang diberkahi dan suci. Al-Qur’an menyipati bumi Palestina dengan bumi yang diberkahi sebanyak lima kali, dan ayat yang paling jelas adalah ayat pertama dari surat Al-Isra : “ ….. yang telah kami berkahi di sekitarnya”.
Kedua : Negeri kaum muslimin sudah sepantasnya dijaga oleh kaum muslimin sendiri, dan agar kaum muslimin melawan orang-orang yang ingin merampasnya. Orang-orang Yahudi –laknat Alloh atas mereka dan semoga Alloh membinasakan mereka- adalah penjajah atas negara kaum muslimin di Palestina, maka wajib bagi kaum muslimin melawan dan memerangi serta mengeluarkan orang-orang Yahudi dari bumi Palestina agar mereka kembali ke tempat asal mereka.
Ketiga : Yang harus diketahui, jihad adalah puncaknya Islam sebagaimana dalam hadits Muadz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu : “Tiangnya agama Islam adalah shalat dan puncaknya adalah jihad di jalan Alloh”. Akan tetapi, tidaklah pantas jika kita mengangkat panji jihad bukan pada tempatnya atau menempatkan jihad bukan pada tempat yang sudah ditentukan oleh Alloh dan Rasulnya.
Sebuah hadits yang telah dikeluarkan oleh Imam Ahmad rahimahullah dan selainnya bahwa Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu telah menyebutkan sebuah hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu Islam dibangun di atas lima hal …., lalu seorang berkata : “Dan Jihad”, -orang tersebut bermaksud mengatakan bahwa jihad merupakan salah satu rukun Islam yang lima- maka Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu berkata : “Jihad merupakan hal yang baik tapi inilah yang dikatakan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (Jihad bukan termasuk rukun Islam yang lima, pent)”
Jihad akan terus ada sampai hari kiamat tidak akan sirna selamanya. Akan tetapi, jihad mempunyai syarat-syarat (yang harus ditunaikan dulu sebelum melakukannya, -pent) yang telah dijelaskan oleh para ulama. Jihad mengandung sebab-sebab yang bersifat maknawi, pendidikan, aqidah dan materi. Sebab-sebab yang bersifat aqidah dan pendidikan adalah aplikasi penghambaan kita kepada Alloh, kita menolong agama Alloh, firman Alloh.
“Artinya : Apabila kalian menolong agama Alloh, niscaya Alloh akan menolong kalian” [Muhammad : 7]
Alloh juga berfirman
Artinya : Dan Alloh pasti akan menolong orang-orang yang menolong agamaNya” [Al-Hajj : 40]
Oleh karena itu, kita haruslah menolong agama Alloh dahulu hingga Alloh menolong kita. Apakah makna menolong agama Alloh ? Maknanya, kita menegakkan agama Alloh, kita menegakkan syari’at Alloh, kita menjadi hamba Alloh yang sesungguhnya.
Perkara yang kedua, persiapan yang bersifat materi/jasmani, firman Alloh.
“Artinya : Persiapkan apa-apa yang sanggup kalian persiapkan, dari kekuatan fisik maupun dari kuda-kuda yang ditambatkan” [Al-Anfal : 60]
Akan tetapi, mana yang lebih utama ? Kita mempersiapkan berbagai senjata, sedangkan aqidah kita berantakan, akhlak kita seperti akhlak orang Yahudi, dan kebiasaan kita seperti kebiasaan Yahudi.
Kita telah banyak mengikuti kebiasaan orang-orang Yahudi sebagaimana telah disabdakan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
"Kalian akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan kaum sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal sehasta demi sehasta, hingga mereka masuk ke lubang biawak pun kalian ikuti”. Para sahabat bertanya : “Yahudi dan Nashara?”. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda : “Siapa lagi kalau bukan mereka?!”.
Dengan demikian, dalil aqli dan naqli serta realita memperkuat bahwa hal pertama yang harus dilakukan adalah menanamkan agama Alloh dalam diri kita. Yaitu dengan kita menolong agama Alloh dan kembali kepada Alloh, sebagaimana disabdakan oleh Nabi kita Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Apabila kalian telah berjual beli dengan cara inah, dan kalian telah mengambil ekor-ekor sapi, ridha dengan persawahan, serta kalian meninggalkan jihad, Alloh akan menimpakan kehinaan kepada kalian, tidak akan dicabut kehinaan itu hingga kalian kembali kepada agama kalian”.
Semua maksiat di atas telah kalian lakukan, salah satunya meninggalkan jihad hingga Alloh timpakan kehinaan atas kalian. Barangsiapa yang melakukan hal-hal tersebut maka akan ditimpakan kehinaan atas mereka. Kemudian bagaimana agar kehinaan tersebut terangkat ? Apakah dengan menegakkan jihad? Tidak, kembali untuk menegakkan jihad di waktu sekarang tidak bermanfaat, karena manusia yang berkata “Aku akan kembali kepada jihad” tidak memahami jihad ; maka kita haruslah kembali kepada asasnya, yaitu sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Hingga kalian kembali kepada agama kalian” (Hadits tersebut tidak mengatakan hingga kalian menegakkan jihad akan tetapi sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbunyi : “Hingga kalian kembali kepada agama kalian, pent).
Oleh karena itu, kami katakan bahwa memerdekakan Palestina, mengeluarkan orang-orang Yahudi dari bumi Palestina, merupakan salah satu dari kewajiban umat Islam. Tidak sepantasnya kita ridha dan hanya diam saja dengan kehinaan dan kesengsaraan. Namun wajib bagi kita mengambil sebab-sebab yang syar’i dan melaksanakan ketentuan Alloh guna mendapatkan pertolonganNya, sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam shahih Bukhari dan Muslim.“
Kalian memerangi orang-orang Yahudi hingga mereka berlarian dan bersembunyi di balik pepohonan dan bebatuan, hingga pepohonan dan berbatuan berkata : “Wahai muslim, wahai hamba Alloh….”
Dengan demikian, yang menang atas orang-orang Yahudi, yang membunuh Yahudi, yang mengeluarkan orang Yahudi dari negeri kaum muslimin adalah muslim, hamba Alloh ; jika kita kembali ke jalan Alloh maka kita ditolong atas orang Yahudi. Adapun kita mempergunakan keadaan kaum muslimin yang dirundung duka dan luka untuk kepentingan suatu kelompok, maka ini tidaklah diridhai oleh agama kita dan tidak diterima oleh seorang yang mukhlis dari kita. Realita yang terjadi pada pergerakan-pergerakan hizbiyyah serta kelompok-kelompok yang lain adalah mereka sibuk dengan kejadian tragis di Palestina, mereka sibuk dalam mengekspos pembunuhan, penghancuran, dan selainnya, dan sebenarnya mereka hanya duduk-duduk saja.
Mereka sibuk dengan ketragisan di Checnya dan di Bosnia, tapi apa yang telah mereka hasilkan ? Tidak ada sedikit pun. Namun tiba-tiba mereka datang dan berkata : “Kalian wahai salafiyyun tidak menganjurkan manusia untuk berjihad, kalian tidak menginginkan negeri kaum muslimin bebas (firman Alloh) : “Sesungguhnya mereka tidaklah berkata melainkan hanya perkataan dusta” [Al-Kahfi : 5]
Demi Alloh, sejarah akan bersaksi bahwa dakwah salafiyyah ini merupakan dakwah yang sangat antusias untuk menjadikan kaum muslimin sebagai sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia. Akan tetapi, mereka yang tidak ingin berjalan di atas ketentuan Alloh tergesa-gesa dalam bertindak hingga menjatuhkan umat dalam kesedihan, penyesalan, pembunuhan dan perusakan. Lihatlah realita mereka di Aljazair. Apa yang telah dihasilkan oleh revolusi mereka? Pembunuhan, perusakan, dan hancurnya mobil-mobil… Apa yang dihasilkan di Mesir? Apa yang dihasilkan di Syria? Apa yang dihasilkan oleh mereka yang mengatakan, “Kami keluar dari pemerintahan yang tidak berhukum dengan hukum Alloh” … Mereka tidak mengubah sesuatupun melainkan justru menambah kesengsaraan, menambah fitnah, menambah kehancuran. Dahulu manusia dalam ketenangan, kedamaian, sekarang berubah mejadi kesengsaraan dan kepedihan.
Sesungguhnya yang terjadi di Palestina adalah penyalahgunaan keadaan manusia untuk mencapai apa yang diinginkan oleh para pemimpin. Sebelum kita melihat kepada intifadhah maka lihatlah kepada intifadhah yang terdahulu yang selama berpuluh-puluh tahun bergolak namun apa yang dihasilkan? Hanya menghasilkan perdamaian …. Maka harus kita berangkat dari realita yang (pahit ini) dan jangan sampai kita ditunggangi oleh ahli batil. Siapakah yang mengatakan bahwa batu bisa menghancurkan tank-tank? Dan siapa yang mengatakan bahwa ketapel bisa mengalahkan rudal sedangkan anda dan musuh anda sama-sama bermaksiat kepada Alloh Ta’ala ?!
Ada seorang ikhwah dari Baitul Maqdis bercerita kepada saya (Syaikh) bahwa dia telah mengunjungi para korban yang terluka : “Kami berkunjung kepada 32 orang lebih, 30 orang di antara mereka tidak shalat. Mereka datang dan berkata : (orang) Nasrani yang ikut dan turun ke jalan untuk demonstrasi dan terbunuh dia syahid. Apabila terbunuh karena ikut revolusi maka mereka syahid. Pemabuk, pezina, syirik kepada Alloh asalkan dia ikut revolusi, maka dia mati syahid”. Palestina tidak akan bebas dan merdeka hanya dengan slogan-slogan.
Palestina membutuhkan sosok-sosok lelaki, yang melakukan ketaatan kepada Alloh, seperti dalam hadits : “Wahai muslim, wahai hamba Alloh, di belakangku ada Yahudi. Kemarilah dan bunuh dia”. Merekalah yang akan mebebaskan Palestina, merekalah yang akan membebaskan rumah-rumah kaum muslimin yang terampas.
Kita mohon kepada Alloh agar dikembalikan kepada agama kita dengan baik, dan agar diangkat kehinaan dari kita, diangkat kehinaan dari saudara-saudara kita serta negeri-negeri kaum muslimin, dan agar dikembalikan apa-apa yang terampas dari negeri kaum muslimin kepada negeri Islam.
Alhamdulillah Rabbil Alamin
[Disalin dari Majalah Al-Furqon Edisi I Tahun VI/Sya’ban 1427/Sept 06 Diterbitkan oleh Lajnah Dakwah Ma’had Al-Furqon, Alamat Maktabah Ma’had Al-Furqon, Srowo Sidayu Gresik Jatim 61153]
sumber : almanhaj.or.id
Khaibar...khaibar yaa yahud
hiks...hiks...hiks... pengen nangis...
Ya Alloh,,,bantulah saudara kami di Palestina. Sakitnya mereka adalah sakitnya kami. Tangis mereka adalah tangis kami. Musnahkanlah orang-orang yang ingin memusnahkan saudara-saudara seiman kami. Hanya kepada-Mu kami memohon perlindungan dan pertolongan. Aminn
Selasa, 30 Desember 2008
8 Resolusi 1430 H
- Wisuda (melajang dan sarjana) (^_^)...amin
- lebih rajin ngaji
- lebih istiqomah euy...
- ikut kursus guru kumon
- rajin ikut penelitian/riset
- belajar bahasa arab
- belajar bahasa inggris (masih ancur banget)
- ikut tes PNS
Selasa, 09 Desember 2008
Assesment SIKNAS ke Dirjen PP PL
Janjian dengan Pak Ade harusnya jam 10 pagi. Dian berangkat dari kosan sekitar pukul 08.00. Ketika nyampe Stasiun Pocin, petugas penjual tiketnya mengatakan bahwa kereta Ekonomi AC yang akan Dian tumpangi (?) tiba pukul 09.00. Daripada kering nungguin di Stasiun, akhirnya Dian berinisiatif ke kosan Ari yang ada di depan Stasiun. Alhamdulillah saat itu Ari memang sedang di kosan. Dian kemudian menelpon Bu Made (Ka. Subbag Data dan Informasi, PP PL). Bu Made ternyata ga bisa diwawancara jam 10 karena ada pertemuan di Depkes Kuningan dengan orang Srilanka dan baru sempat ba'da sholat Jum'at.
Akhirnya, sementara menunggu Dian memutuskan untuk tidur dulu di kosan Ari. Tapi malah bablasss!!! bangun jam 12. Setelah sholat dzuhur, siap-siap ke PP PL deh. Ari bilang kereta AC ekonominya biasanya dateng jam 12.30 dan jeng...jeng...jeng, ternyata udah jam 12.30. Tidaaaakkkk....!!! setengah berlari dian menuju stasiun, ah nasib tidak baik ketika dian nyampe keretanya baru saja menutup pintu, dan berlalu begitu saja...
Daripada telat nyampe PP PL, dengan mengantongi tiket kereta ekonomi AC dian memutuskan untuk naik KRL saja. Dan tau kan kondisinya kayak gimana, penuh banget. Ketika di kereta seorang bapak-bapak kok aneh banget, ngedempetin dian mulu. Rasanya ga nyaman banget. Pengen nonjok n nangis rasanya.
Singkat cerita, sampailah Dian ditempat tujuan, yaitu di Jl.Percetakan Negara No. 29. Ternyata Dian udah ditungguin ma Bu Made dan Pak Ade. Mungkin karena mau liburan, proses wawancaranya di sambi ma rapat, jadi selesainya pukul 17.30. Orang-orang di Bag.Datin PP PL ramah-ramah, menyenangkan dan rame banget.
Hari yang melelahkan sekaligus menyenangkan...
Jumat, 05 Desember 2008
Konsolidasi Meeting SIKNAS di Papyrus Hotel, Bogor
Rabu, 03 Desember 2008
...
Allah yang Maha Pemurah…
Saya datang bersujud dihadapanMU…
Sucikan hati saya ya Allah, sehingga dapat melaksanakan kehendak dan rencanaMU dalam hidup saya.
Ya Allah, jika saya bukan pemilik tulang rusuknya, janganlah biarkan saya merindukan kehadirannya…
janganlah biarkan saya, melabuhkan hati saya dihatinya..
kikislah pesonanya dari pelupuk mata saya dan jauhkan dia dari relung hati saya…
Gantilah damba kerinduan dan cinta yang bersemayam di dada ini dengan kasih dari dan padaMU yang tulus, murni…
dan tolonglah saya agar dapat mengasihinya sebagai sahabat.
Tetapi jika Engkau ciptakan dia untuk saya…
ya Allah tolong satukan hati kami…
bantulah saya untuk mencintai, mengerti dan menerima dia seutuhnya…
berikan saya kesabaran, ketekunan dan kesungguhan untuk memenangkan hatinya…
Ridhoi dia, agar dia juga mencintai, mengerti dan mau menerima saya dengan segala kelebihan dan kekurangan saya
sebagaimana telah Engkau ciptakan…
Yakinkanlah dia bahwa saya sungguh - sungguh mencintai dan rela membagi suka dan duka saya dengan dia…
Ya Allah Maha Pengasih, dengarkanlah doa saya ini…
lepaskanlah saya dari keraguan ini menurut kasih dan kehendakMU…
Allah yang Maha kekal, saya mengerti bahwa Engkau senantiasa memberikan yang terbaik untuk saya…
luka dan keraguan yang saya alami, pasti ada hikmahnya.
Pergumulan ini mengajarkan saya untuk hidup makin dekat kepadaMU untuk lebih peka terhadap suaraMU yang membimbing saya menuju terangMU…
Ajarkan saya untuk tetap setia dan sabar menanti tibanya waktu yang telah Engkau tentukan….
Jadikanlah kehendakMU dan bukan kehendak saya yang menjadi dalam setiap bagian hidup saya…
Ya Allah, semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkan permohonanku.
Amin…
Wudhu Muslimah
Disusun oleh: Ummu Ziyad
Muroja’ah: Ust. Aris Munandar
Percikan-percikan air itu membasahi poni-poni yang menyembul keluar dari jilbab yang telah kulonggarkan sedikit karena berada di tempat umum. Setelah mengambil sedikit air dari pancuran mushola di lantai basement mall besar itu, aku mulai membasahi kedua telingaku. Baru kemudian kubasahi kedua kakiku, kanan kiri… kanan kiri sampai tiga kali. Seperti itulah wudhu yang kukerjakan sampai sekitar empat tahun yang lalu. Rasanya sedih menjadi orang yang menyedihkan. Hanya dari tiga gerakan wudhu yang kusebutkan, tetapi aku telah pula melakukan lebih dari tiga kesalahan.
Pertama, ternyata tidak ada gerakan wudhu hanya sekedar membasahi ujung rambut seperti yang kulakukan. Kedua, gerakan membasuh rambut dan telinga dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan satu kali pengambilan air. Ketiga, gerakan pengulangan tiga kali dilakukan per anggota tubuh, bukan bergantian kanan kiri seperti itu. Keempat aku membiarkan anggota tubuhku (bagian kaki) terbuka di depan umum begitu saja. Kelima, jikapun aku menginginkan jilbabku tetap terpakai agar tidak terlihat aurat rambutku, maka ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun juga telah memberitahukan caranya.
Begitulah kita jika melakukan sesuatu hanya berdasarkan ilmu yang sedikit dan sekedarnya. Padahal tahu sendiri kalau wudhu itu adalah salah satu syarat sahnya shalat. Mungkin bisa dibayangkan berapa banyak kesalahan dalam shalat yang aku lakukan pada saat itu. Alhamdulillah, Allah memberi hidayah kepadaku untuk menyadari kesalahan itu dan memudahkan aku untuk mempelajari tata cara yang benar untuk wudhu dan shalat. Mudah-mudahan Allah juga memudahkan engkau wahai ukhti muslimah, jika kesalahan yang sama masih ada padamu. Aamiin ya mujibas saailiin.
Secara sederhana, wudhu yang sesuai diajarkan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dapat kita lakukan seperti ini:
Pertama, hadirkan niat dalam hatimu untuk berwudhu. Apapun ibadah yang kita lakukan tentu saja hanya kita niatkan untuk ibadah kepada Allah semata. Dan begitu banyak aktifitas harian kita yang dapat kita niatkan untuk ibadah. Nah… untuk semua niat ibadah itu, maka kita tidak perlu melafalkannya (mengeluarkan dengan suara). Apalagi mengkhususkan bacaan tertentu. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melakukannya.
Kedua, bacalah bismillah.
Ketiga, basuhlah kedua telapak tanganmu 3 kali.
Keempat, berkumur-kumurlah dan masukkan air ke hidung dengan sungguh-sungguh dengan telapak tangan kanan. Kemudian keluarkan air tersebut dengan tangan kiri.
Kelima, basuhlah mukamu. Muka di sini tentu saja bagian yang telah kita kenal, yaitu bagian wajah dari batas telinga kanan ke telinga kiri, dan dari tempat mulai tumbuhnya rambut sampai dagu. Untuk yang telah memiliki suami atau saudara laki-laki, perlu juga diingatkan untuk membasuh jenggot yang ada karena ia juga termasuk sebagai anggota wajah.
Keenam, membasuh tangan dimulai dengan tangan kanan.
Basuhan yang sempurna adalah basuhan yang dimulai dari ujung-ujung jari hingga siku, kemudian menggosok-gosok lengan, membasuh siku dan membersihkan sela-sela jemari. Setelah tangan kanan selesai, baru dilanjutkan membasuh dengan cara yang sama untuk tangan kiri.
Ketujuh, mengusap kepala satu kali.
Kalau anggota wudhu lainnya dianjurkan dibasuh sampai tiga kali, maka bagian ini hanya satu kali usapan (walaupun terkadang kita disarankan mengusapnya 3 kali). Bagian kepala yang dimaksud adalah seluruh rambut kita dan telinga kita. Praktek yang dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah membasahi kedua telapak tangan dengan air, kemudian mengusap mulai dari kepala bagian depan, diusap sampai ke belakang, kemudian dibalikkan lagi usapan itu ke depan dan langsung dilanjutkan mengusap telinga dengan cara memasukkan jari telunjuk ke lubang telinga sedangkan ibu jari mengusap daun telinga bagian luar. Bingung? Coba lihat gambar di bawah. Insya Allah mudah.
Kedelapan, membasuh kaki dimulai dari kaki kanan.
Membasuh kaki secara sempurna adalah dengan cara membasuh ujung-ujung jari kaki sampai mata kaki, mencuci mata kaki dan membersihkan sela-sela jari kaki. Setelah selesai membasuh kaki kanan, maka dilanjutkan dengan kaki kiri dengan cara yang sama.
Kemudian kita disunnahkan membaca dzikir setelah wudhu. Ada berbagai macam dzikir setelah wudhu yang dicontohkan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam yang dapat kita baca. Salah satunya adalah bacaan berikut
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ له وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ
Artinya, “Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi pula bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”
Selesai.
Mudah bukan? Insya Allah… Kesemua gerakan wudhu tersebut terangkum dalam cara wudhu yang diperlihatkan oleh sahabat Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu sebagaimana diceritakan oleh Humran bekas budak beliau,
Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu meminta air wudhu. (Setelah dibawakan), ia berwudhu: Ia mencuci kedua telapak tangannya tiga kali, kemudian berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidungnya, kemudian mencuci wajahnya tiga kali, lalu membasuh tangan kanannya sampai siku tiga kali, kemudian membasuh tangannya yang kiri tiga kali seperti itu juga, kemudian mengusap kepalanya lalu membasuh kakinya yang kanan sampai kedua mata kakinya tiga kali kemudian membasuh yang kiri seperti itu juga. Kemudian mengatakan,
“Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berwudhu seperti wudhuku ini lalu Rasulullah bersabda, ‘Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini kemudian berdiri dan ruku dua kali dengan sikap tulus ikhlas, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.’” (Muttafaq ‘alaihi)
Sebatas ini dulu pembenahan kita untuk masalah wudhu. Tentang mengusap khuf, termasuk di dalamnya mengusap jilbab dan kaos kaki, mudah-mudahan Allah memudahkan penulisannya di artikel muslimah.or.id mendatang. Jangan lupa ya saudariku, praktekkan ilmu yang singkat namun sangat urgent ini!
Maraji:
- Al Wajiz. Syaikh Abdul ‘Azhim bin Badawi. Pustaka As-Sunnah. Cet. 2
- Thaharah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf. Media Hidayah. Cet 1 2004
- Catatan Kajian Al Wajiz bersama Ustadz Muslam 15 Maret 2004
***
Artikel www.muslimah.or.id
Ilustrasi oleh: Ummu Ziyad
Senin, 01 Desember 2008
untitled...
Dan jika ada masalah nanti, selesaikan saja
Sementara itu, untuk apa khawatir?
Semuanya begitu baik-baik saja
Seberlimpah Oksigen yang kita hirup kini
(Buku : Marina Silvia K, Keliling Eropa 6 Bulan dengan 1000 $)
Jumat, 14 November 2008
30 Penyakit Baru Muncul Akibat Pemanasan Global
"Yang paling jelas kelihatan penyakit demam berdarah, kolera, diare, disusul virus ebola yang sangat mematikan," katanya di sela-sela penganugerahan Raksaniyata 2008 di Jakarta, Jumat (14/11). Menurut dia, masalah kesehatan akibat pemanasan global memang sangat dirasakan parahnya oleh negara-negara berkembang yang sebagian masih miskin karena minimnya dana sehingga tak mampu lagi melaksanakan berbagai program persiapan dan tanggap darurat.
Untuk mengatasi dampak buruk perubahan iklim terhadap kesehatan manusia itu, tidak bisa dilakukan sendiri oleh masing-masing negara. Upaya itu baru akan berhasil jika dilakukan melalui kerja sama global, seperti misalnya meningkatkan pengawasan dan pengendalian penyakit-penyakit infeksi, memastikan penggunaan air tanah yang kian surut, dan mengkoordinasikan tindakan kesehatan darurat.
"Itu semua penting dilakukan, karena perubahan iklim jelas-jelas akibat dari kegiatan manusia yang tak peduli terhadap keseimbangan alam, yang kemudian berimplikasi serius terhadap kesehatan publik," ujarnya.
Selain menyebabkan gangguan kesehatan, perubahan iklim juga mengakibatkan berbagai bencana alam yang sangat besar. Sepanjang tahun 2006 telah terjadi 390 bencana besar di dunia yang banyak menelan korban.
"Amerika Serikat paling banyak terjadi bencana dibanding negara-negara lain, tetapi untuk jumlah korban paling banyak saat tsunami terjadi di Aceh pada 2004 lalu," jelasnya.
Di Indonesia sendiri, kata dia, bencana alam banyak terjadi akibat kesadaran masyarakat yang lemah, seperti pembalakan liar, kebakaran hutan, dan pembuangan karbon dioksida (CO2). Agar bencana alam dapat diminimalisir diperlukan sinkronisasi antara pemerintah, dunia usaha dan individu.
Sumber : Antara
Kompas.com, Sabtu 15 November 2008
Kamis, 13 November 2008
Gigiku Gigi Susu
Hari Selasa kemarin Saya ke PKM UI untuk periksa gigi. Entahlah, akhir-akhir ini rasanya gigi Saya kok sering ngilu. Sebenarnya rencana untuk meriksain gigi udah kepikiran dari bulan kemarin, tapi ga sempat dan agak sedikit males juga. Males ngantrinya.
Setelah diingetin Mbak Popy, akhirnya Saya ke PKM dengan agak malas-malasan. Sesampainya di PKM ternyata bukanya jam 14.00, udah deh Saya nunggu selama setengah jam. Singkat cerita, akhirnya tibalah giliran Saya untuk diperiksa. Ah...lagi-lagi, dokternya mengatakan hal yang sama, "giginya masih gigi susu neh". Ini berarti udah tiga orang dokter berbeda mengatakan hal tersebut.
Kenapa gigi Saya berasa ngilu, ternyata karena bentuk gigi yang berbeda dengan gigi tetap yang berada disampingnya sehingga menimbulkan penumpukan sisa makanan diantara sela-selanya. Tapi ga kenapa-kenapa sih. Mungkin juga karena nyikat giginya terlalu bersemangat sehingga gusinya menjadi agak turun dan menyebabkan akar giginya agak naik.
Btw, jadi kepikiran, kenapa ya udah segede gini masih aja miara gigi bayi? Jadi takut, ntar kalo ompong gimana? Kan ga lucu udah hampir 22 tahun tapi ompong. Kayak anak kecil aja.
Ah, jangan-jangan gigi tetap Saya ga tumbuh. Dari sebuah sumber ternyata sebab kenapa gigi tetap ga tumbuh antara lain karena tidak adanya benih gigi tetap, erupsinya terhalang gigi lain yang telah bergerak miring ke arah ruang gigi yang akan tumbuh, dan adanya penebalan tulang.
Berarti mulai sekarang harus lebih merhatiin gigi neh, jangan sampai ompong. Kalo ompong, APA KATA DUNIA...
Selasa, 11 November 2008
Lebih Dekat Dengan Tamu Bulanan
“Iiiih Kok jadi sensi gitu sih?”
“Lho… Lho masalah kecil saja ditangisi…”
“Uhhh… sakit banget!!!”
“Jangan ganggu aku deh, aku lagi kesel nih!!!”
Kira-kira komentar seperti itulah yang keluar saat ‘tamu bulanan’ kita datang, atau biasa kita sebut menstruasi. Bagaimana fisiologi terjadinya dan pengaruhnya pada emosi kita? Apa saja yang bisa dipersiapkan untuk menyambut ‘tamu’ spesial kita yang satu ini?
Menstruasi
Menstruasi adalah proses meluruhnya dinding endometrium uterus karena terjadinya penurunan drastis hormon progesteron secara tiba-tiba.
Fisiologi Siklus Menstruasi
Panjang siklus bervariasi dari 23 hari atau kurang untuk siklus pendek dan lebih dari 35 hari untuk siklus yang panjang. Ada sejumlah perempuan yang siklusnya teratur, sementara ada pula yang bervariasi sampai dengan 7 hari. Untuk lebih memudahkan pemahaman, pada tulisan ini kita gunakan rata-rata siklus 28 hari.
Siklus menstruasi di bawah kontrol hormon seks. Untuk memudahkan, siklus ini dibagi dalam 2 fase, yaitu fase sebelum ovulasi dan fase setelah ovulasi.
Ukhtiy Harus Tahu!
Siklus Menstruasi itu berbeda dengan
Masa menstruasi
1. Fase sebelum ovulasi - dikontrol oleh FSH dan esterogen.
Kelenjar pituitari pada dasar otak akan mengeluarkan FSH yang akan merangsang pematangan folikel di ovarium (indung telur). Pematangan folikel ini akan meningkatkan produksi esterogen.
Pada saat kenaikan esterogen mendekati ovulasi, terjadi perubahan - perubahan sebagai berikut:
* Endometrium (selaput lendir rahim) menebal.
* Serviks menjadi panjang dan lunak serta terbuka.
* Lendir serviks yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar pada serviks menjadi lendir yang bersahabat dengan sperma.
* Peningkatan garam, gula, dan asam amino untuk memberikan makanan pada sperma.
* Peningkatan cairan sampai dengan 10 kali peningkatan volume lendir.
* Lendir yang subur terdiri dari 98% air - transparan, berkilat, licin, elastis yang disebut efek spinnbarkeit.
* Struktur lendir yang subur bila dilihat dengan menggunakan nuclear magnetic resonance memperlihatkan jaringan yang jarang sehingga dapat dilewati oleh sperma.
* Suhu menetap pada tingkat yang rendah.
Ketika esterogen mencapai tingkat tertentu dalam darah, kelenjar pituitari distimulasi untuk menghasilkan LH yang meningkat cepat yang kemudian akan menimbulkan ovulasi (pecahnya folikel yang matang dan mengeluarkan ovum) dalam 36 jam kemudian.
2. Fase setelah ovulasi - dikontrol oleh progesteron.
Setelah ovulasi, LH menyebabkan pecahnya folikel yang kemudian folikel tersebut akan berkembang menjadi korpus luteum, yang memproduksi progesteron.
Di bawah pengaruh progesteron terjadi perubahan-perubahan:
* Endometrium melunak guna mempersiapkan diri untuk menerima implantasi (penempelan) telur yang telah dibuahi.
* Serviks memendek, keras, dan tertutup.
* Lendir serviks menjadi tidak bersahabat untuk mencegah penetrasi sperma.
* Setelah ovulasi terdapat perubahan status kesuburan - jaringan filamen-filamen menjadi lebih padat membentuk lendir yang tebal yang mencegah penetrasi sperma. Sperma secara cepat akan dirusak oleh cairan vagina yang bersifat asam.
* Suhu akan meningkat sekitar 0,2˚C atau lebih.
Korpus luteum akan bertahan sekitar 14 hari, kemudian akan kisut dan mati; progesteron akan turun; suhu turun; dan endometrium akan mengalami disintegrasi sehingga terjadilah menstruasi dan lengkaplah satu siklus.
Ovulasi
Ovulasi hanya terjadi satu hari saja dalam satu siklus dan bila tidak terjadi kehamilan, 2 minggu kemudian diikuti oleh masa menstruasi. Biasanya jangka waktu antara ovulasi dan menstruasi berikutnya tidaklah berbeda jauh. Lamanya siklus menstruasi bergantung pada variasi waktu sejak awal siklus sampai ovulasi. Terjadinya ovulasi menentukan lamanya siklus.
Lamanya waktu sejak awal menstruasi sampai ovulasi bisa bermacam-macam. Ovulasi seringkali tertunda pada saat-saat seseorang mengalami stres, masa menyusui dan masa pra menopause.
Pada satu hari ovulasi dalam suatu siklus, satu atau dua sel telur siap untuk dibuahi. Hidup sel telur tidak lebih dari 24 jam, sedangkan masa hidup sel sperma berbeda-beda. Bila tidak ada lendir yang menunjang kelangsungan hidupnya, sel sperma tidak bisa bertahan hidup lebih dari satu jam atau sekitar itu. Namun dengan adanya lendir cervix yang baik, sel sperma bisa bertahan hidup sampai 2 atau 3 hari, bahkan kadang bisa sampai 4 atau 5 hari lamanya.
PMS (Pra Menstruasi Sindrom)
Menstruasi biasanya identik dengan PMS, setiap wanita mengalami keluhan menjelang menstruasi. Sekitar 85% wanita mengalami gangguan fisik dan emosi menjelang masa ini.
Gejala yang paling mudah dilihat dari sindrom pra menstruasi ini adalah mudah marah, depresi, lelah dan tubuh agak membengkak. Selain itu, biasanya juga terjadi penumpukan cairan dengan payudara yang agak membengkak, ukuran panggul bertambah besar, wajah terlihat sembab, sakit kepala, dan nyeri di bagian perut. Perubahan-perubahan mood, seperti mudah marah, meledak-ledak, dan sering menangis juga kerap menandai munculnya premenstrual syndrome (PMS) ini.
Yang lebih gawat adalah PMS pun dapat menimbulkan depresi, terkadang sampai memunculkan perasaan ingin bunuh diri, dan bahkan keinginan melakukan kekerasan kepada diri sendiri ataupun ke orang lain.
Sayangnya, hingga kini penyebab pasti timbulnya PMS belum diketahui. Namun, gejala-gejala PMS tadi diperkirakan berhubungan dengan meningkatnya hormon-hormon wanita seperti yang telah dijelaskan di awal -estrogen dan progesterone- dalam hari-hari menjelang menstruasi. Nah, ketika gejala-gejala tersebut makin hebat dan menganggu aktivitas sehari-hari pada setiap bulannya, ada baiknya Ukhtiy berkonsultasi ke dokter.
Inilah beberapa fakta seputar PMS, termasuk bagaimana cara meringankannya:
1. Telat datang bulan, hal biasa.
Kejadian ini berhubungan dengan tingkat stres yang dialami sehingga kerja hormon terhambat dan menyebabkan silklus menstruasi pun terganggu. Maka dari itu, perhatikan jadwal kuliah/kegiatan Ukhtiy, apakah saat ini Ukhtiy dikejar tenggat waktu soal kuliah, tugas, atau amanah lain. Bila saja Ukhtiy perhatikan, adanya stres ini dapat membuat menstruasi Uktiy terlambat.
2. Tidak sebanyak yang Ukhtiy pikirkan.
Ukhtiy tidak perlu takut kehilangan jumlah darah terlalu banyak. Secara rata-rata, setiap bulannya seorang wanita hanya kehilangan sekitar 3 ons darah.
3. Lama atau sebentar itu normal.
Kebanyakan wanita akan mengeluarkan darah sekitar dua hari sampai tujuh hari. Bila menstruasi Anda lebih dari delapan hari, itu belum tergolong masalah besar.
4. PMS yang bukan PMS.
Wanita yang mengalami sakit hebat saat menstruasi itu melebihi gejala umum sangat mungkin terkena premenstrual dysphoric disorder (PMDD). Wanita yang menderita PMDD juga memiliki gejala-gejala sama layaknya PMS, seperti sakit kepala, nyeri sendi dan otot, tubuh dan payudara membengkak. Gejala-gejala yang secara umum terjadi, akan menghilang saat berlangsungnya menstruasi.
Apa yang dapat Ukhtiy lakukan?
Untuk mengurangi beberapa kondisi yang tidak nyaman menjelang PMS, coba lakukan beberapa hal di bawah ini:
1. Buatlah semacam diary atau jurnal yang mencatat kapan gejala-gejala itu muncul. Dengan demikian, Ukhtiy mempunyai patokan waktu yang tepat untuk mengatasinya.
2. Agar sehat, makanlah sedikit tetapi sering. Jika Ukhtiy menderita konstipasi, konsumsilah bahan makanan yang mengandung banyak serat.
3. Saat sedang minum obat diuretik, biasanya Ukhtiy akan lebih sering buang air kecil yang memungkinkan mineral penting ikut terbuang. Karena itu, tambah makanan yang mengandung potassium (buah, makanan laut, kacang-kacangan), juga makanan, minuman ekstra atau suplemen yang mengandung vitamin B dan C.
4. Untuk mengurangi terjadinya penumpukan cairan, sebisa mungkin kurangi garam dalam makanan Ukhtiy. Garam bisa menyerap air dan hal ini dapat meningkatkan pembengkakan.
5. Perbanyak waktu istirahat untuk menghindari kelelahan. Selain itu cobalah menghindari situasi yang bisa membuat Ukhtiy stres.
6. Coba bicarakan perasaan Ukhtiy kepada sahabat yang dapat dipercaya dan dapat mendengarkan keluhan Ukhtiy. Pastikan pula keluarga tahu mengenai kondisi Ukhtiy.
7. Cobalah minum beberapa ramuan tumbuhan tertentu yang telah terbukti membantu meningkatkan kesehatan wanita, misalnya kunyit asam, dan lain-lain.
Alhamdulillah, mudah-mudahan setelah tahu seluk-beluknya kita bisa menyambut ‘tamu’ kita yang satu ini dengan penuh senyum dan kehangatan. Ditunggu ya kabar baiknya mulai bulan depan…
Maroji’: www.medicastore.com
***
Artikel www.muslimah.or.id
...
Semoga calon suami yg kupilih adalah yg terbaik untuk kehidupanku, keluargaku, keyakinanku dan agamaku…
Ya Allah...
Mudahkan & lancarkanlah niat kami untuk menyempurnakan setengah dien-Mu…
Amiin…
Lagi, Pelarangan Jilbab
Ah jadi inget, pertama kali Saya memakai jilbab pada saat duduk di kelas 2 SMP. Saat itu alasannya karena ikut Jambore Nasional dan kontingen dari Lombok Timur semuanya harus berjilbab, jadi ya mau ga mau harus dipatuhi. dan ketika itu, Saya orang pertama yang memakai jilbab dikelas. Alhamdulillah malah teman-teman cowok sangat mendukung dengan keputusan saya untuk memakai jilbab. Kelas 3 SMP Saya lumayan deket dengan seorang akhwat, dia minjemin Annida dan majalah2 islam lainnya sehingga Alhamdulillah saya mengerti hukum menutup aurat walaupun saat itu masih belum menjalankannya secara kaffah.
Ketika kelas 1 SMA, saya ikut kajian islam di sekolah, tapi saat itu masih memakai celana panjang tapi udah make kaos kaki jika keluar rumah. Saat kuliah barulah saya memakai jilbab secara keseluruhan. Dan ketika kuliah pun saya mengenal manhaj salaf. Jalan yang ingin saya tempuh hingga akhir hidup saya.
Terkait masalah jilbab, 'Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:
“Semoga Alloh merahmati para wanita generasi pertama yang berhijrah, ketika turun ayat:
“dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya,” (Qs. An-Nuur: 31)
“Maka mereka segera merobek kain panjang/baju mantel mereka untuk kemudian menggunakannya sebagai khimar penutup tubuh bagian atas mereka.”
Beda banget dengan sekarang, ketika para muslimah berusaha untuk menegakkan ajaran agama mereka, mereka dihalang-halangi. Sedangkan UU Pornografi ditolak habis-habisan. Naudzubillah.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Dan tidaklah patut bagi mukmin dan tidak (pula) bagi mukminah, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, kemudian mereka mempunyai pilihan (yang lain) tentang urusan mereka, dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya. Maka sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Qs. Al-Ahzab: 36)
dan keutamaan memakai jilbab (hijab) yang syar'i, antara lain :
1. Menjaga kehormatan.
2. Membersihkan hati.
3. Melahirkan akhlaq yang mulia.
4. Tanda kesucian.
5. Menjaga rasa malu.
6. Mencegah dari keinginan dan hasrat syaithoniah.
7. Menjaga ghirah.
Wahai Saudariku, yang sedang memperjuangkan haknya.
Semoga Alloh Azza Wa Jalla memudahkan urusanmu.
Teruslah berjuang.
Perjalanan masih panjang.
sumber lain muslimah.or.id
Senin, 10 November 2008
Kegiatan Akhir Tahun
a. Protokol SIMPPSDMK.
b. Sosialisasi dan implementasi SIMPPSDMK.
c. Rancangan Induk SIKNAS.
d. Penyusunan indikator kinerja dan Pedoman penyusunan profil untuk Badan PPSDMK.
Proyek-proyek tersebut mengharuskan untuk melakukan assesment ke beberapa provinsi, antara lain Prov.Sumbar, Kalbar, Kaltim, Jambi, Jatim, DIY, NTB, Sulsel, Sulteng, dan Kalteng. Insya Alloh assesment akan dilakukan pekan depan. Dian dapat tugas ke Kalbar bersama Mbak Popy dan Pak Suti. Tapi sampai sekarang Dian masih bingung area apa yang akan dinilai, belum dikasi toolsnya juga. Semoga besok toolsnya dah kelar dibuat.
Btw, waktu ternyata berjalan begitu cepat ya. Ga terasa udah akhir tahun. Targetnya dian udah tercapai ga ya?
Kamis, 06 November 2008
Ayah, Bunda...Ijinkan Aku Menikah
“Ketika hati ini telah jatuh dalam lembah bernama cinta...
Ketika virus-virusnya telah meracuni dan menyebar kesuluruh jiwa..
Maka “antibodi” bernama akal sehat telah terkalahkan begitu saja...
Segala cara dan upaya dilakukan untuk menunjukkan kepada sang pujaan hati..
Bahwa “inilah cinta..”
Cinta yang di anugrahkan oleh Rabb kita..
cinta yang indah..
cinta yang tulus..
cinta yang tidak akan lengkang oleh waktu...
ya karena cinta memang yang begitu ‘sempurna’.....”
Dear Ayah dan Bunda....
Tanpa terasa.. sudah sekian lama aku hidup bersama kalian...
Hidup dalam naungan cinta dan kasih sayang yang tiada henti bersama kalian..
Bersama saudara-saudarku.. kakak dan adik....
Adalah sebuah karunia yang terindah dalam hidupku...
Dari kalian aku tahu...
Apa itu baik.. dan apa itu buruk...
Dari kalian pula.. aku belajar berjalan dan bertahan dalam kerasnya roda kehidupan...
Cinta dan kasih sayang yang kalian tanamkan..
Telah mampu menunjukan pada diriku..
Bahwa hidup dengan cinta itu sangatlah indah...
Sangat berwarna....
Ayah dan Bunda....
Saat detik jam berdetak untuk kesekian kalinya...
Aku tersadar...
Bahwa aku kini bukan “putri kecil” kalian lagi...
Kata orang aku sudah beranjak dewasa...
Benarkah????
Entah mengapa...
Aku mulai merasakan ada yang berubah pada diriku...
Fisikku.. kepribadianku... sifatku...bahkan perasaanku
Ketika ada seseorang datang dan memberikan perhatian padaku...
Aku merasa berbeda...
Ada debar-debar aneh dalam hatiku....
Ketika dia menyapaku... aku sangat senang dan tersipu..
Namun ketika dia menghilang... aku merasakan gundah yang luar biasa...
Terkadang... hati ini merajuk ..
Ingin rasanya mendapat perhatian lebih darinya..
Bukan berarti perhatian dari kalian tidak memuaskanku...
Tapi entahlah... sepertinya perhatian yang dia berikan padaku terasa “berbeda” dari yang kalian berikan.... Terasa lebih indah...
Aku sering marah bila sikapnya terlalu cuek padaku...
Sering menangis manakala dia mengacuhkan dan menyakiti perasaanku...
Bunda...
Aku tidak tau.. apa yang terjadi pada diriku saat ini ???
Apa ada yang salah dengan diriku??
Benarkah aku telah jatuh hati padanya???
Benarkah virus merah jambu itu telah membuat hatiku “sakit” seperti ini...??
Apa dulu bunda merasakan apa yang aku rasakan sekarang?
Aku tidak tahu...
Bagimana aku harus mengatur perasaanku...
Semua cinta dan sayang yang ada dalam hatiku ini muncul tanpa aku memintanya..
Aku tau...
Mungkin aku belumlah pantas memupuk rasa ini..
Tapi aku ini hanya perempuan biasa yang terkadang tidak mampu menolaknya...
Aku seperti dirimu bunda...
Yang tersenyum manakala senang..
Yang menangis manakala sedih..
Dan marah manakala kecewa....
Aku ingin belajar hidup sepertimu...
Belajar mencintai pasangan seumur hidupku...
Belajar mencintai dan menyayangi anak-anakku kelak...
Ayah dan Bundaku tercinta....
Bolehkah aku mengajukan sebuah permintaan padamu??
Ijinkan aku menikah....
Ijinkan aku memupuk perasaan dalam hatiku ini..
Ijinkan aku untuk mencintainya dan menyayanginya dengan cara yang syar’i...
Ijinkan aku hidup bersama orang yang ku cintai..
Rasanya aku tidak sanggup untuk membuang jauh-jauh perasaan yang ada dalam hatiku ini...
Aku begitu mencintainya..
Bagitu mengharapkanya...
Tapi aku tidak bisa menunjukkanya..
kecuali bila aku telah resmi memilikinya..
Karena itulah jalan yang halal..
Jalan yang diridhoi Alloh bagi hambanya yang saling mencinta..
Jalan yang disamping kanan-kirinya terhampar limpahan pahala...
Aku sadar..
Aku memang masih muda..
Bahkan mungkin.. kalian masih menganggapku “gadis kecil” manja dan kekanak-kanakan...
Tapi.. apakah usai itu adalah patokan kedewasaan Ayah??
Apa usia muda itu suatu kesalahan untuk berumah tangga Bunda??
Aku ingin belajar tentang kehidupan...
Aku ingin belajar lebih dalam mengenal cinta dan sayang..
Aku ingin belajar lebih dewasa...
Aku ingin belajar berumah tangga...
Permintaanku hanya satu..
Kepercayaan...
Agar aku yakin..
Bahwa aku bisa menjadi seorang istri yang baik sepertimu Bunda.
Juga bisa menjadi ibu teladan bagi anak-anakku kelak..
Semoga....................
Liat di situs ini
Rabu, 29 Oktober 2008
Tugas Hari Raya (THR)...???
Rules tugasnya adalah sebagai berikut:
1. Each blogger must post these rules
2. Each blogger starts with ten random facts/habits about themselves
3. Bloggers that are tagged need to write on their own blog about their ten things and post these rules. At the end of your blog, you need to choose ten people to get tagged and list their names.
4. Don’t forget to leave them a comment telling them they’ve been tagged and to read your blog.
1. Dulu nama lengkap Saya sebenarnya "Dian Fitrianingsih" tapi karena buyut Saya ga bisa nyebut nama itu (katanya sih kepanjangan) akhirnya diganti "Dian Fitrianti".
2. Punya beberapa nama panggilan :
- Pekiq (baca : pekik coz dalam bahasa sasak biasanya huruf "q" dilafalkan sama dengan huruf "k").
- Opoq : hehehe....bahasa sasak juga neh, cari tau sendiri aja ya.
- yonk : nama panggilan dari Ovi n Uyunk (Teman2 SMP).
- Di : panggilan pas SMA.
- Qyonk : panggilan dari teman2 satu koridor pas masih di Asrama UI. Coz yang namanya Dian ada 3 orang maka untuk mempermudah dibedain jadi Dian Fisip, Dianes, ma Qyonk. Qyonk itu hasil gabungan nama Pekiq n Yonk. Nama itu Saya pake juga buat email n YM. Tapi kata seorang teman, namanya jelek.
- Fitri : nama panggilan dari Pak Artha (Dosen Infokes), sering diprotes kalo manggil Fitri, tapi katanya kalo nama Dian itu orangnya ga setia (Maksudnya apa Pak?)
- Nama kunyah : Ummu Thariq tapi jarang dipake cuma buat FS doang.
3. Suka banget makan kepala ikan. Wallohua'lam, katanya dulu pas mamak "ngidam" pengen makan kepala ikan satu bokoran (sasak : baskom gede banget).
4. Punya phobia ma **** (Hewan). Dulu sebenarnya ga sama sekali, tapi makin gede kok makin takut ya. Waktu itu pernah dikerjain Pak Adit background laptopnya diganti gambar itu, saya ga berani buka laptop sampe beberapa hari. Kalo ngeliat hewan itu walau cuma sekelibatan doang rasanya takut banget.
5. Sebenarnya suka petualangan n jalan-jalan, tapi karena sekarang tinggal di Depok yang relatif deket dari Jakarta jadi takut kemana-mana. Dulu sih alasannya karena takut nyebrang jalan raya (ndeso banget ya?)tapi sekarang alasannya karena ga ada mahram.
6. Pengen pindah kewarganegaraaan ke Saudi Arabia.
7. Suka banget nonton TV apalagi acara cerdas cermat dan masak-memasak. Dulu ketika masih SD biasanya mantengin acara cerdas cermat yang di TVRI terus pertanyaan n jawabannya ditulis sekalian. Ikut lomba cerdas cermat mulai kelas tiga SD n ngalahin kakak kelas yang udah kelas enam. Afwan ya ka...(pasti udah pada lupa).
8. Kata yang paling berat untuk diucapkan : Tidak. Takut bikin orang kecewa dan sakit hati.
9. Apalagi ya? Bingung...Itu doang kayaknya. Tapi kalo ada yang mau nambahin mah ga apa-apa. Tafadhol...
Senin, 27 Oktober 2008
Cinta Itu Tak Terlihat
Kenapa kita menutup mata kita ketika kita tidur?
ketika kita menangis? ketika kita membayangkan ?
itu karena hal terindah di dunia ini tidak terlihat…
Ketika kita menemukan seseorang yang
keunikannya
SEJALAN dengan kita…
kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam
suatu keindahan yang serupa yang dinamakan CINTA
Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan
Orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan….
tapi ingatlah…..melepaskan BUKAN akhir dari dunia
Melainkan awal kehidupan baru
Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis,
mereka yang telah mencari…..dan mereka yang
telah mencoba
Karena MEREKALAH yang bisa menghargai
betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan
mereka…..
CINTA yang AGUNG?
adalah ketika kamu menitikkan air mata dan
MASIH peduli terhadapnya…
adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu
MASIH menunggunya dengan setia
adalah ketika dia mulai mencintai yang lain dan
kamu MASIH bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku turut
berbahagia untukmu’
Apabila cinta tidak berhasil….BEBASKAN dirimu
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan
terbang ke alam bebas LAGI
Ingatlah…. bahwa kamu mungkin menemukan cinta
dan kehilangannya…
tapi ketika cinta itu mati, kamu tidak perlu mati
bersamanya….
Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu
menang,
MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh
Entah bagaimana dalam perjalanan kehidupan,
Kamu belajar tentang dirimu sendiri dan menyadari
Bahwa penyesalan tidak seharusnya ada
HANYALAH penghargaan abadi atas pilihan-pilihan
kehidupan yang telah kau buat
TEMAN SEJATI… mengerti ketika kamu
berkata ‘aku lupa….’
menunggu selamanya ketika kamu berkata ‘tunggu sebentar’
tetap tinggal ketika kamu berkata ‘tinggalkan aku sendiri’
membuka pintu meski kamu belum mengetuk dan
berkata ‘bolehkah saya masuk?’
MENCINTAI…..
Bukanlah bagaimana kamu melupakan,
Melainkan bagaimana kamu memaafkan
Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan,
melainkan bagaimana kamu mengerti
Bukanlah apa yang kamu lihat,
melainkan apa yang kamu rasakan
Bukanlah bagaimana kamu melepaskan,
melainkan bagaimana kamu bertahan
Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati
dibandingkan menangis tersedu-sedu
Air mata yang keluar dapat dihapus, sementara air
mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang
tidak akan pernah hilang….
Dalam urusan cinta, kita SANGAT JARANG
menang…..
tapi ketika cinta itu TULUS,
meskipun kalah, kita tetap MENANG
hanya karena kamu berbahagia……..
dapat mencintai seseorang……
LEBIH dari kamu mencintai dirimu sendiri…..
Akan tiba saatnya dimana kita harus berhenti
mencintai seseorang
BUKAN karena orang itu berhenti mencintai kita,
MELAINKAN karena kita menyadari bahwa orang
itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya
Kadang kala, orang yang kamu cintai
adalah orang yang PALING menyakiti hatimu
dan kadang kala, teman yang menangis
bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari…
nb: cover buku novel cinta yang terlambat, ngopy dari blognya Afra
Pantai Kute-Lombok
Kangen...
Jumat, 12 September 2008
Kamis, 11 September 2008
Pelecing Lombok
Pelecing Ayam (Ayam bakar Taliwang)
Bahan:
• 1 ekor ayam
(usahain pake ayam kampung yaaa...)
• 2 sdm minyak goreng
• 1 sdm air
• 3 bh jeruk limau
Haluskan:
• 3 siung bawang putih
• 1 bh cabai merah
• 5 bh cabe rawit lombok (beda dari cabe rawit biasa)
• 1/4 sdt terasi lombok (beda pengolahan bahan terasinya)
• 1/2 sdt garam
Cara membuat:
1. Bersihkan ayam, dibelah bagian dadanya tetapi tidak sampai putus, keluarkan isi perutnya.
2. Tusuk ayam dengan bambu, panggang di atas bara arang sampai matang.
3. Campurkan bumbu yang sudah dihaluskan dengan minyak goreng, air, dan air jeruk limau
4. Olesi ayam panggang dengan campuran bumbu sampai rata
5. Panggang lagi sambil dibolak-balik sampai bumbu meresap, sajikan.
Pelecing Kangkung Lombok
Bahan:
• 500 gr kangkung lombok (kalo bisa pake kangkung lombok)
• 1 sdt garam
• 3 bh jeruk limau
Haluskan:
• 5 bh bawang merah, bakar
• 10 bh cabe rawit lombok, bakar
• 2 sdt terasi lombok, bakar
• 5 btr kemiri, bakar
Cara membuat:
1. Rebus kangkung sampai matang, angkat dan tiriskan. Bisa juga ditambahin dengan variasi kecambah, kacang panjang (sama2 direbus).
2. Campurkan bumbu yang sudah dihaluskan bersama minyak goreng, garam, dan air jeruk limau.
3. Sajikan kangkung rebus dengan sambal.
4. Bisa ditambahin parutan kelapa goreng dan kacang tanah goreng
dian dapet disini nih resepnya: terune.wordpress.com
Rabu, 10 September 2008
Sepercik Pelajaran dari Mudik Lebaran
Pada umumnya orang Indonesia rutin pulang ke kampung halaman menjelang ‘Idul Fithri atau Lebaran. Tak peduli betapapun kesulitan dan kesukaran yang dihadapi untuk itu. Berdesak-desakan di kereta, berjubel di bis, kemacetan panjang di perjalanan, sampai menempuh ratusan kilo berbekal sepeda motor dengan risiko kehujanan dan kepanasan, dan hal-hal lain yang tak kalah hebatnya. Semua itu dilakukan dalam rangka merayakan Lebaran di kampung halaman sekaligus untuk ajang silaturrahim terdahsyat dalam setahun bersama sanak keluarga. Seluruh jerih payah itu dilakukan demi terealisirnya satu kata: “pulang”.
Pulang, adalah hal yang dinanti sekaligus merupakan salah satu obat kebahagiaan. Pulang adalah tujuan. Lama tidak pulang dan berada di luar tempat tinggal menimbulkan keresahan dan kegundahan. Contoh sederhana, jika kita berada di kantor beberapa jam lebih lama dibanding biasanya maka kita akan resah dan keinginan untuk pulang menjadi sangat kuat. Betapapun indahnya perjalanan wisata yang kita lakukan, ujung-ujungnya pun kita ingin pulang.
Ada satu temuan menarik yang cukup relevan dengan pembahasan kali ini. Ternyata bayi lebih merasa nyaman jika digendong oleh ibunya pada sisi kiri. Mengapa? Karena detak jantung ibu lebih tertangkap oleh bayi. Detak jantung yang sama yang dulu bayi itu dengarkan sewaktu berada dalam kandungan ibu. Bayi tersebut seakan-akan merasa pulang ke tempat awalnya.
Singkatnya, pada prinsipnya, kita senantiasa rindu untuk pulang ke asal muasal kita. Karena itulah kita sering kangen kepada orang tua, kita rindu kepada kampung halaman, dan lain sebagainya.
Imam Ibnul Qayyim bersyair,
نَقِّلْ فُؤَادَكَ حَيْثُ شِئْتَ مِنَ الْهَوَى * مَا الْحُبُّ إِلاَّ لِلْحَبِيْبِ الْأَوَّلِ
كَمْ مَنْزِلٍ فِي الْأَرْضِ يَأْلَفُهُ الْفَـتَى * وَحَـنِيْنُهُ أَبَدًا لِأَوَّلِ مَنْـزِلِ
Pindahkanlah hatimu sesuai selera
tapi tiadalah cinta melainkan kekasih pertama
Berapa banyak tempat di bumi yang disinggahi pemuda
tapi kerinduannya senantiasa pada persinggahan pertama
Kenyataan yang sebenarnya, kampung halaman dan tempat tinggal kita di dunia ini hanyalah merupakan asal muasal yang bersifat relatif. Tempat tinggal kita yang hakiki akan kita jumpai setelah kematian. Ke negeri akhirat kita akan pulang, dan di sana adalah rumah kita yang sejati. Dari-Nya kita berasal dan kepada-Nya kita akan kembali. Innā liLlāhi wa innā ilaihi rāji’ūn.
Mungkin, penyebab kegundahan yang terkadang tiba-tiba melanda diri kita, yang kita bingung dari mana asalnya, adalah karena desakan sekeping kerinduan yang terbungkus terhadap kampung halaman kita yang sejati. Kerinduan dalam fithrah manusia yang tertutupi oleh kecohan keindahan dunia yang semu dan fana….
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman (yang artinya):
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُواْ بَلَى شَهِدْنَا أَن تَقُولُواْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
“Dan (ingatlah) ketika Rabbmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Dia mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): ‘Bukankah Aku ini Rabbmu?!’ Mereka menjawab: ‘Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi.’ (Yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap hal ini (keesaan Allah).’” (QS. Al-A’rāf [7]: 172)
Terkait dengan penafsiran ayat di atas, kitab-kitab tafsir mencantumkan berbagai riwayat yang menyebutkan bahwa dahulu Allah mengeluarkan seluruh jiwa manusia dari sulbi Adam untuk diambil persaksiannya, sebagaimana dalam ayat (lihat misalnya: Tafsīr Ibn Katsīr). Secara zhahir riwayat, pengambilan persaksian tersebut dilakukan langsung oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Peristiwa tersebut jelas jauh terjadi sebelum kelahiran manusia itu sendiri.
Para psikolog dapat dikatakan bersepakat bahwa apa yang dialami sebelum kelahiran dapat berpengaruh terhadap alam bawah sadar (subconscious) seseorang, meskipun yang bersangkutan tidak mampu mengingat hal-hal tersebut. Sebab, jangankan untuk mengingat peristiwa yang terjadi jauh sebelum kelahiran, peristiwa yang terjadi pada usia kurang lima tahun saja sangat sulit untuk diingat.
Alam bawah sadar memegang peranan krusial dalam diri seseorang. Citra diri, emosi bawaan, dan dasar tingkah laku seseorang mayoritasnya ditentukan oleh alam bawah sadar dibandingkan alam sadar (conscious). Alam bawah sadar juga lebih dominan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Gaya berjalan, berbicara, berpikir, dan lain-lain, lebih ditentukan oleh alam bawah sadar. Karena itulah ahli psikologi menyatakan bahwa pembinaan anak seyogyanya dimulai jauh sebelum anak tersebut lahir, yakni terkait dengan upaya membangun alam bawah sadar sang anak secara baik. Hal ini pun selaras dengan tuntunan syariat Islam.
Lalu apa kaitannya dengan ayat yang disebutkan sebelumnya?
Peristiwa pengambilan persaksian yang dikisahkan dalam ayat di atas merupakan peristiwa maha dahsyat yang pernah dialami oleh manusia. Bagaimana tidak?! Ketika itu jiwa manusia tengah diambil persaksian secara langsung oleh Dzat yang maha kuasa, maha perkasa, maha besar dan maha indah, dimana keindahan semesta raya tidak berarti apa-apa dibanding keindahan-Nya.
Peristiwa pengambilan persaksian maha dahsyat tersebut pada hakekatnya menghujam kuat dalam diri manusia, tidak hanya mempengaruhi alam bawah sadar, bahkan masuk ke dalam fithrah, sehingga termasuk fithrah manusia untuk senantiasa ingin pulang, rindu dan kembali kepada-Nya. Dari-Nya kita berasal dan kepada-Nya kita kembali. Innā liLlāhi wa innā ilaihi rāji’ūn.
Namun, kita sering kali terkecoh. Fithrah dan kerinduan sejati kita untuk kembali kepada-Nya tersebut sering kali tertutup oleh keindahan dunia yang semu dan imitasi. Dunia yang seharusnya hanya kita jadikan sebagai sarana untuk membuktikan sejauh mana kerinduan dan kecintaan kita kepada-Nya justru berbalik menjadi tujuan yang melalaikan kita dari-Nya. WaLlāhu musta’ān.
Akan tetapi, meskipun dengan segala dosa dan kesalahan kita yang menggunung, namun semoga kita senantiasa dapat menjadi orang-orang yang selalu berusaha kembali meniti rindang jalan Ilahi….
Demikian, semoga ada manfaatnya. WaLlāhu a’lam bish shawāb.
So, apakah Anda juga termasuk orang-orang yang ber-mudik ria untuk lebaran? ^_^
Salam,
Abū Fāris an-Nuri
NB: Ide dan inti dari tulisan ini pada asalnya merupakan ceramah Direktur Utama dari salah satu LKS (dengan perubahan dan penambahan), semoga Allah senantiasa menunjuki kita semua dan beliau kepada hal-hal yang dicintai-Nya.
liat disini: salafyitb.wordpress.com
Rabu, 03 September 2008
HADITS-HADITS DHAIF YANG TERSEBAR SEPUTAR BULAN RAMADHAN
Syaikh Salim bin 'Ied Al-Hilaaly
Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid
Kami menilai perlunya dibawakan pasal ini pada kitab kami, karena adanya sesuatu yang teramat penting yang tidak diragukan lagi sebagai peringatan bagi manusia, dan sebagai penegasan terhadap kebenaran, maka kami katakan :
Sesungguhnya Allah Ta'ala telah menetapkan sunnah Nabi secara adil, (untuk) memusnahkan penyimpangan orang-orang sesat dari sunnah, dan mematahkan ta'wilan para pendusta dari sunnah dan menyingkap kepalsuan para pemalsu sunnah.
Sejak bertahun-tahun sunnah telah tercampur dengan hadits-hadits yang dhaif, dusta, diada-adakan atau lainnya. Hal ini telah diterangkan oleh para imam terdahulu dan ulama salaf dengan penjelasan dan keterangan yang sempurna.
Orang yang melihat dunia para penulis dan para pemberi nasehat akan melihat bahwa mereka -kecuali yang diberi rahmat oleh Allah- tidak memperdulikan masalah yang mulia ini walau sedikit perhatianpun walaupun banyak sumber ilmu yang memuat keterangan shahih dan menyingkap yang bathil.
Maksud kami bukan membahas dengan detail masalah ini, serta pengaruh yang akan terjadi pada ilmu dan manusia, tapi akan kita cukupkan sebagian contoh yang baru masuk dan masyhur dikalangan manusia dengan sangat masyhurnya, hingga tidaklah engkau membaca makalah atau mendengar nasehat kecuali hadits-hadits ini -sangat disesalkan- menduduki kedudukan tinggi. (Ini semua) sebagai pengamalan hadits : "Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat ..." [Riwayat Bukhari 6/361], dan sabda beliau : "Agama itu nasehat" [Riwayat Muslim no. 55]
Maka kami katakan wabillahi taufik :
Sesungguhnya hadits-hadits yang tersebar di masyarakat banyak sekali, hingga mereka hampir tidak pernah menyebutkan hadits shahih -walau banyak-yang bisa menghentikan mereka dari menyebut hadits dhaif.
Semoga Allah merahmati Al-Imam Abdullah bin Mubarak yang mengatakan : "(Menyebutkan) hadits shahih itu menyibukkan (diri) dari yang dhaifnya".
Jadikanlah Imam ini sebagai suri tauladan kita, jadikanlah ilmu shahih yang telah tersaring sebagai jalan (hidup kita).
Dan (yang termasuk) dari hadits-hadits yang tersebar digunakan (sebagai dalil) di kalangan manusia di bulan Ramadhan, diantaranya.
Pertama.
"Artinya : Kalaulah seandainya kaum muslimin tahu apa yang ada di dalam Ramadhan, niscaya umatku akan berangan-angan agar satu tahun Ramadhan seluruhnya. Sesungguhnya surga dihiasi untuk Ramadhan dari awal tahun kepada tahun berikutnya ...." Hingga akhir hadits ini.
Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah (no.886) dan Ibnul Jauzi di dalam Kitabul Maudhuat (2/188-189) dan Abu Ya'la di dalam Musnad-nya sebagaimana pada Al-Muthalibul 'Aaliyah (Bab/A-B/tulisan tangan) dari jalan Jabir bin Burdah dari Abu Mas'ud al-Ghifari.
Hadits ini maudhu' (palsu), penyakitnya pada Jabir bin Ayyub, biografinya ada pada Ibnu Hajar di dalam Lisanul Mizan (2/101) dan beliau berkata : "Mashur dengan kelemahannya". Juga dinukilkan perkataan Abu Nua'im, " Dia suka memalsukan hadits", dan dari Bukhari, berkata, "Mungkarul hadits" dan dari An-Nasa'i, "Matruk" (ditinggalkan) haditsnya".
Ibnul Jauzi menghukumi hadits ini sebagai hadits palsu, dan Ibnu Khuzaimah berkata serta meriwayatkannya, "Jika haditsnya shahih, karena dalam hatiku ada keraguan pada Jarir bin Ayyub Al-Bajali".
Kedua.
"Artinya :Wahai manusia, sungguh bulan yang agung telah datang (menaungi) kalian, bulan yang di dalamnya terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, Allah menjadikan puasa (pada bulan itu) sebagai satu kewajiban dan menjadikan shalat malamnya sebagai amalan sunnah. Barangsiapa yang mendekatkan diri pada bulan tersebut dengan (mengharapkan) suatu kebaikan, maka sama (nilainya) dengan menunaikan perkara yang wajib pada bulan yang lain .... Inilah bulan yang awalnya adalah rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya adalah merupakan pembebasan dari api neraka ...." sampai selesai.
Hadits ini juga panjang, kami cukupkan dengan membawakan perkataan ulama yang paling masyhur. Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah (1887) dan Al-Muhamili di dalam Amalinya (293) dan Al-Asbahani dalam At-Targhib (q/178, b/tulisan tangan) dari jalan Ali bin Zaid Jad'an dari Sa'id bin Al-Musayyib dari Salman.
Hadits ini sanadnya Dhaif, karena lemahnya Ali bin Zaid, berkata Ibnu Sa'ad, Di dalamnya ada kelemahan dan jangang berhujjah dengannya, berkata Imam Ahmad bin Hanbal, Tidak kuat, berkata Ibnu Ma'in. Dha'if berkata Ibnu Abi Khaitsamah, Lemah di segala penjuru, dan berkata Ibnu Khuzaimah, Jangan berhujjah dengan hadits ini, karena jelek hafalannya. Demikian di dalam Tahdzibut Tahdzib [7/322-323].
Dan Ibnu Khuzaimah berkata setelah meriwayatkan hadits ini, Jika benar kabarnya. berkata Ibnu Hajar di dalam Al-Athraf, Sumbernya pada Ali bin Zaid bin Jad'an, dan dia lemah, sebagaimana hal ini dinukilkan oleh Imam As-Suyuthi di dalam Jami'ul Jawami (no. 23714 -tertib urutannya).
Dan Ibnu Abi Hatim menukilkan dari bapaknya di dalam Illalul Hadits (I/249), hadits yang Mungkar
Ketiga.
"Artinya : Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat"
Hadits tersebut merupakan potongan dari hadits riwayat Ibnu Adi di dalam Al-Kamil (7/2521) dari jalan Nahsyal bin Sa'id, dari Ad-Dhahak dari Ibu Abbas. Nashsyal (termasuk) yang ditinggal (karena) dia pendusta dan Ad-Dhahhak tidak mendengar dari Ibnu Abbas.
Diriwayatkan oleh At-Thabrani di dalam Al-Ausath (1/q 69/Al-Majma'ul Bahrain) dan Abu Nu'aim di dalam At-Thibun Nabawiy dari jalan Muhammad bin Sulaiman bin Abi Dawud, dari Zuhair bin Muhammad, dari Suhail bin Abi Shalih dari Abu Hurairah.
Dan sanad hadits ini lemah. Berkata Abu Bakar Al-Atsram, "Aku mendengar Imam Ahmad -dan beliau menyebutkan riwayat orang-orang Syam dari Zuhair bin Muhammad- berkata, "Mereka meriwayatkan darinya (Zuhair,-pent) beberapa hadits mereka (orang-orang Syam, -pent) yang dhoif itu". Ibnu Abi Hatim berkata, "Hafalannya jelek dan hadits dia dari Syam lebih mungkar daripada haditsnya (yang berasal) dari Irak, karena jeleknya hafalan dia". Al-Ajalaiy berkata. "Hadits ini tidak membuatku kagum", demikianlah yang terdapat pada Tahdzibul Kamal (9/417).
Aku katakan : Dan Muhammad bin Sulaiman Syaami, biografinya (disebutkan) pada Tarikh Damasqus (15/q 386-tulisan tangan) maka riwayatnya dari Zuhair sebagaimana di naskhan oleh para Imam adalah mungkar, dan hadits ini darinya.
Keempat
"Artinya : Barangsiapa yang berbuka puasa satu hari pada bulan Ramadhan tanpa ada sebab dan tidak pula karena sakit maka puasa satu tahun pun tidak akan dapat mencukupinya walaupun ia berpuasa pada satu tahun penuh"
Hadits ini diriwayatkan Bukhari dengan mu'allaq dalam shahih-nya (4/160-Fathul Bari) tanpa sanad.
Ibnu Khuzaimah telah memalukan hadits tersebut di dalam Shahih-nya (19870), At-Tirmidzi (723), Abu Dawud (2397), Ibnu Majah (1672) dan Nasa'i di dalam Al-Kubra sebagaimana pada Tuhfatul Asyraaf (10/373), Baihaqi (4/228) dan Ibnu Hajjar dalam Taghliqut Ta'liq (3/170) dari jalan Abil Muthawwas dari bapaknya dari Abu Hurairah.
Ibnu Hajar berkata dalam Fathul Bari (4/161) : "Dalam hadits ini ada perselisihan tentang Hubaib bin Abi Tsabit dengan perselisihan yang banyak, hingga kesimpulannya ada tiga penyakit : idhthirah (goncang), tidak diketahui keadaan Abil Muthawwas dan diragukan pendengaran bapak beliau dari Abu Hurairah".
Ibnu Khuzaimah berkata setelah meriwayatkannya :Jika khabarnya shahih, karena aku tidak mengenal Abil Muthawwas dan tidak pula bapaknya, hingga hadits ini dhaif juga:.
Wa ba'du : Inilah empat hadits yang didhaifkan oleh para ulama dan di lemahkan oleh para Imam, namun walaupun demikian kita (sering) mendengar dan membacanya pada hari-hari di bulan Ramadhan yang diberkahi khususnya dan selain pada bulan itu pada umumnya.
Tidak menutup kemungkinan bahwa sebagian hadits-hadits ini memiliki makna-makna yang benar, yang sesuai dengan syari'at kita yang lurus baik dari Al-Qur'an maupun Sunnah, akan tetapi (hadits-hadits ini) sendiri tidak boleh kita sandarkan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan terlebih lagi -segala puji hanya bagi Allah- umat ini telah Allah khususkan dengan sanad dibandingkan dengan umat-umat yang lain. Dengan sanad dapat diketahui mana hadits yang dapat diterima dan mana yang harus ditolak, membedakan yang shahih dari yang jelek. Ilmu sanad adalah ilmu yang paling rumit, telah benar dan baik orang yang menamainya : "Ucapan yang dinukil dan neraca pembenaran khabar".
[Disalin dari Kitab Sifat Shaum Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, edisi Indonesia Sipat Puasa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid, terbitan Pustaka Al-Haura, penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata]
sumber: http://www.almanhaj.or.id/content/1159/slash/0
Rabu, 27 Agustus 2008
Puasa Berdasarkan Satu Ru'yat [Penglihatan]
Puasa Berdasarkan Satu Ru'yat [Penglihatan]
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Pertanyaan
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apakah kaum muslimin diseluruh dunia diharuskan berpuasa berdasarkan satu ru’yat ? Dan bagaimana puasanya kaum muslimin di beberapa negara kafir yang tidak ada ru’yat syar’iyyah?
Jawaban
Para ahlul ilmi telah berbeda pendapat dalam masalah ini, yaitu jika di suatu negara kaum muslimin telah terlihat hilal, yang mana ru’yat itu telah memenuhi standar syar’iat, apakah kaum muslimin lainnya harus mengikuti hasil ru’yat tersebut ?
Di antara ahlul ilmi ada yang mengatakan, bahwa itu mengharuskan kaum muslimin untuk berpedoman pada hasil ru’yat tersebut. Mereka berdalih dengan keumuman firman Allah Ta’ala.
“Artinya : Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka wajiblah ia berpuasa dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain” [Al-Baqarah : 185]
Dan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Jika kalian melihatnya (hilal Ramadhan) maka berpuasalah”. Mereka mengatakan , “khitab ini bersifat umum, berlaku untuk seluruh kaum muslimin”.
Sebagaimana yang diketahui, bahwa yang dimaksudkan itu bukanlah ru’yat setiap orang dengan penglihatannya masing-masing, karena hal itu tidak mungkin. Yang dimaksud itu adalah, bila yang melihatnya itu seorang yang dapat dipercaya penglihatannya tentang masuknya bulan (bergantinya bulan), dan ini bersifat umum di setiap tempat.
Para ahlul ilmi lainnya berpendapat, bahwa tempat-tempat munculnya hilal itu berbeda-beda, sehingga setiap wilayah ada tempat sendiri-sendiri, Jika tempat munculnya hilal itu sama, maka orang-orang yang berada di wilayah tersebut, kendati belum melihatnya, harus mengikuti, jika memang di bagian lain (dalam kawasan yang sama tempat terbitnya) telah terlihat hilal.
Mereka berdalih dengan dalil yang sama, mereka mengatakan : Allah Ta’ala berfirman.
“Artinya : Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka wajiblah baginya berpuasa” [Al-Baqarah : 185]
Dan sebagaimana diketahui, bahwa yang dimaksud itu bukanlah penglihatan masing-masing orang, tapi cukup dilakukan di tempat yang bisa melihat munculnya hilal. Hal ini berlaku untuk setiap tempat yang masih satu kawasan. Adapun kawasan lain yang tempat munculnya hilal berbeda dengan tempat tersebut, jika memang belum melihatnya, maka tidak harus mengikutinya.
Mereka juga mengatakan : Kami juga mengatakan tentang sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Artinya : Jika kalian melihatnya (hilal ramadhan) maka berpuasalah, dan jika kalian melihatnya (hilal syawwal) meka bebukalah” [1]
Bahwa orang yang berada di suatu tempat yang tidak sekawasan dengan orang yang telah melihat hilal, maka secara hakikat dan hukum ia belum termasuk yang melihatnya. Lebih jauh mereka mengatakan : Penentuan waktu bulanan adalah seperti halnya penentuan waktu harian, karena negara-negara itu berbeda waktu mulai puasa dan bukanya setiap hari, maka demikian juga dalam penetapan mulai dan berakhirnya bulan. Sebagaimana diketahui, bahwa perbedaan waktu/hari telah disepakati oleh kaum muslimin, di mana orang-orang yang berada di belahan timur bumi lebih dulu berpuasa daripada yang berada di belahan barat, demikian juga, mereka berbuka lebih dulu.
Jika kita memberlakukan perbedaan waktu terbit harian ini, maka untuk penetapan bulan pun sama persis perbedaannya.
Tidak mungkin seseorang mengatakan, bahwa firman Allah.
“Artinya : Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam” [Al-Baqarah : 187]
Dan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
“Artinya : Jika malam telah datang dari sini dan siang telah berlalu dari sini, sementara matahari telah terbenam, maka telah berbuka orang yang puasa” [2]
Tidak mungkin seseorang mengatakan bahwa ini bersifat umum yang berlaku untuk seluruh kaum muslimin di semua negara.
Kami pun berpedoman pada keumuman firman Allah Ta’ala.
“Artinya : Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) dibulan itu maka wajiblah baginya berpuasa” [Al-Baqarah : 185]
Dan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Artinya : Jika kalian melihatnya (hilal ramadhan) maka berpuasalah, dan jika kalian melihatnya (hilal syawwal) maka berbukalah” [3]
Pendapat ini, sebagaimana anda lihat, cukup kuat baik secara lafazh, pandangan dan kiyas yang benar, yaitu mengkiaskan penetapan waktu bulanan pada penetapan waktu harian.
Ahlul ilmi lainnya berpendapat, bahwa perkaranya di tangan yang berwenang dalam masalah ini. Jika yang berwenang itu berpendapat wajibnya puasa atau berbuka berdasarkan itu yang dilandasi oleh sandaran syar’i, maka ketetapan itu yang berlaku. Hal ini agar orang-orang yang berada di satu wilayah tidak berlainan. Mereka berdalih dengan kumuman hadits.
“Artinya : Hari puasa adalah hari dimana kalian semua berpuasa, dan hari berbuka adalah hari dimana kalian semua berbuka” [4]
Ada juga pendapat lain dari para ahlul ilmi seputar perbedaan pendapat dalam masalah ini.
Kemudian tentang hal kedua yang disebutkan dalam pertanyaan, yaitu bagaimana puasanya kaum muslimin di beberapa negara kafir yang tidak ada ru’yat syar’iyahnya ? Mereka disana tidak memungkinkan untuk menetapkan hilal dengan cara syar’i, maka caranya, mereka berusaha untuk melihatnya jika memungkinkan, jika tidak memungkinkan, maka ketika telah ada ketetapan ru’yat hilal di suatu negara Islam, mereka melaksanakan berdasarkan ru’yat tersebut, baik itu mereka telah melihatnya ataupun belum.
Kalau kita berpijak pada pendapat kedua, yakni masing-masing negara berdiri sendiri jika tempat munculnya hilal berlainan, sementara mereka tidak bisa melakukan ru’yat di negera tempat tinggalnya, maka mereka mengikuti negara Islam yang terdekat, karena cara inilah yang paling memungkinkan untuk mereka lakukan.
[Kitab Ad-Da’wah (5), Syaikh Ibnu Utsaimin (2/152-156)]
[Disalin dari bukuAl-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Penerbit Darul Haq]
_________
Foote Note
[1]. HR Al-Bukhari, kitan Ash-Shiyam (1900), Muslim, kitab Ash-Shiyam (8/1080) dari hadits Ibnu Umar. Muslim (20/1081) dari hadits Abu Hurairah.
[2]. HR Al-Bukhari, kitan Ash-Shiyam (1954), Muslim kitab Ash-Shiyam (1100)
[3]. HR Al-Bukhari, kitab Ash-Shiyam (1900), Muslim kitab Ash-Shiyam (8/1080) dari hadits Ibnu Umar. Muslim (20/108) dari hadits Abu Hurairah.
[4]. HR Abu Daud, kitab Ash-Shaum (2344), At-Turmudzi, kitab Ash-Shaum (6/97) dari hadits Abu Hurairah, At-Turmudzi juga meriwayatkan seperti itu (802) dari hadits Aisyah.
Senin, 28 Juli 2008
AYOOO...SEMANGAT
Don’t cry…coz you’re so right
Jangan menangis sayang,,,karena kamu sudah melakukan hal yang benar.
Alloh lebih mengetahui yang terbaik untuk hambaNya.
Minggu, 27 Juli 2008
Sayonara, Mbak Yo
Mbak Yo sedang ngadain penelitian tentang kehidupan dakwah kampus di beberapa universitas kondang di Indonesia seperti UI, ITB, dan IPB. kalo kemarin kayaknya Mbak Yo pernah mewawancara anak SALAM UI dan untuk dakwah salaf di UI, Mbak Yo dititipin ke Fenti yang kemudian berinisiatif ngebawa Mbak Yo kajian di JIC. Wallohua'lam.
Mbak Yo orangnya ramah dan bahasa Indonesianya lancar banget. ternyata dia pernah ikut pertukaran pelajar ke Indonesia ketika SMA dulu tepatnya ke Makassar. ketika kami menanyakan kenapa mengambil tema tentang islam, katanya dia ingin menjelaskan kepada orang lain khususnya orang yang bukan muslim bahwa pendapat mereka selama ini tentang islam teroris dsb tidaklah benar karena tidak seperti itu islam yang dia kenal selama ini. Waaa...hhh Mbak jadi malu.
Kemarin juga Mbak Yo ikut kajian bareng kita (Fenti, Rahma, Afra, Dida, n Dian) di Masjid Raya Bogor. setelah ke Masjid raya kita jalan-jalan ke Kebun Raya Bogor. Lumayan menyenangkan.
tanggal 29 (berarti besok) mbak yo mau balik ke Jepang lagi.
Waaaahh mbak, kami pasti akan merindukanmu.
kapan-kapan balik ke Indonesia ya, jangan lupa bawa So (anaknya Mbak Yo, baru 2,5 tahun, Kawaiiii...) juga.
Jumat, 25 Juli 2008
Kamis, 24 Juli 2008
alhamdulillah,,,
di post yang lalu saya pernah cerita gi jadi sukarelawan di PKBIK (Pusat Kajian Biostatistik dan Informatika Kesehatan) ga?
selama disini tugasnya, kalo kemarin entry data dan mencoba ngerancang Rencana Induk (Masterplan) Sistem Informasi Kesehatan. Lumayanlah. beberapa keuntungan yang dian dapat selama disini, antara lain:
- dikasi "hak" :D
- dapat pengalaman baru
- belajar menghadapi dunia kerja dan dunia infokes (informatika kesehatan)
- dapat ilmu baru selain kuliah
selain itu, kondisi disini benar-benar sesuai dengan yang saya harapkan. tidak terlalu berinteraksi dengan lawan jenis (ikhwan penghuni tetap disini kayaknya cuma 3 orang deh, itupun jarang berada ditempat), tidak mengharuskan ke kantor coz tugasnya bisa dikerjain dirumah, orang-orangnya asik, berada dilingkungan akademisi yang secara tidak langsung akan "memaksa" terus menerus untuk belajar baik formal maupun non formal, dan lainnya.
kal ga enaknya, mungkin karena dian baru nyebur jadi masih belum memahami arah pembicaraan karena ternyata apa yang saya pelajari semasa kuliah cuma sejumput aja. dikiiiit banget.
AYOOO...dian semangat!!!
Kamis, 17 Juli 2008
Gimana Yaa Rasanya Jadi Anak Tunggal?
sebenarnya dian mo ngomongin apa sih?
ehm gini, dian cuma pengen nyeritain kehidupan teman dian yang menjalani nasib sebagai anak tunggal. teman yang pertama, teman deket satu kampus. yah seperti kebanyak anak tunggal dia menjalani kehidupan yang terlihat sedikit "lebih"dari teman2 biasa. ga manja. sekarang aja kayaknya bakal menjadi salah satu kandidat yang bisa lulus 3,5 tahun.
ARIIIII...semangat!!!
teman yang kedua, teman senasib, seperjuangan dan sekosan. sesama anak lombok. dian salut banget ma dia. sekarang ngambil jurusan Ilmu Keperawatan. yang dian kagumi dari dia, alasan dia masuk jurusan tersebut ....
"saya sudah mendapat cinta dan sayang dari orangtua dan keluarga saya, makanya sekarang saya pengen berbagi dan bisa membantu orang lain"
kurang lebih alasannya seperti itu. Waaaa...hhh. Terharu. Rupanya dia ga cuma ngomong doang. setau dian, selama dia kuliah aktifitasnya itu selain di Rohis fakultas dia juga aktif di Rumah Singgah, COmdev dan berbagai aktifitas sosial lain.
Ck...ck...salut.
Buat yang baca, afwan aja kalo judulnya rada-rada ga nyambung ma tulisannya.
Kamis, 10 Juli 2008
liburan...
libur telah tiba...
(udah dari bulan lalu seh...), kemarin sih part time di Pusilkom. tapi sekarang ga ada kerjaan. so, dian mengajukan diri untuk "maen" ke Pusat Kajian. Nah, ini sekarang gi maen neh.
liburan kuliah, kajian gi kampus juga libur. berasa kering sih. haaa....
Kemarin sebenarnya di suruh pulang ma wayah nine kalo ga ada kerjaan disini, lumayan bisa bantu mama nyetrika atau masang kancing baju jahitan mamak, tapi dian pengen pulang lebaran. selain itu, bapak juga kayaknya ga setuju. ya udah deh, disini aja. toh tinggal beberapa bulan ini.
Semangat Dian,,, Pulang....!!!
Hadits-Hadits Palsu Tentang Keutamaan Shalat Dan Puasa Di Bulan Rajab
Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Bagian Pertama dari Dua Tulisan 1/2
Apabila kita memperhatikan hari-hari, pekan-pekan, bulan-bulan, sepanjang tahun serta malam dan siangnya, niscaya kita akan mendapatkan bahwa Allah Yang Maha Bijaksana mengistimewakan sebagian dari sebagian lainnya dengan keistimewaan dan keutamaan tertentu. Ada bulan yang dipandang lebih utama dari bulan lainnya, misalnya bulan Ramadhan dengan kewajiban puasa pada siangnya dan sunnah menambah ibadah pada malamnya. Di antara bulan-bulan itu ada pula yang dipilih sebagai bulan haram atau bulan yang dihormati, dan diharamkan berperang pada bulan-bulan itu.
Allah juga mengkhususkan hari Jum’at dalam sepekan untuk berkumpul shalat Jum’at dan mendengarkan khutbah yang berisi peringatan dan nasehat.
Ibnul Qayyim menerangkan dalam kitabnya, Zaadul Ma’aad,[1] bahwa Jum’at mempunyai lebih dari tiga puluh keutamaan, kendatipun demikian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang mengkhususkan ibadah pada malam Jum’at atau puasa pada hari Jum’at, sebagaimana sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Artinya : Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Janganlah kalian mengkhususkan malam Jum’at untuk beribadah dari malam-malam yang lain dan jangan pula kalian mengkhususkan puasa pada hari Jum’at dari hari-hari yang lainnya, kecuali bila bertepatan (hari Jum’at itu) dengan puasa yang biasa kalian berpuasa padanya.” [HR. Muslim (no. 1144 (148)) dan Ibnu Hibban (no. 3603), lihat Silsilatul Ahaadits ash-Shahihah (no. 980)]
Allah Yang Mahabijaksana telah mengutamakan sebagian waktu malam dan siang dengan menjanjikan terkabulnya do’a dan terpenuhinya permintaan. Demikian Allah mengutamakan tiga generasi pertama sesudah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mereka dianggap sebagai generasi terbaik apabila dibandingkan dengan generasi berikutnya sampai hari Kiamat. Ada beberapa tempat dan masjid yang diutamakan oleh Allah dibandingkan tempat dan masjid lainnya. Semua hal tersebut kita ketahui berdasarkan hadits-hadits yang shahih dan contoh yang benar.
Adapun tentang bulan Rajab, keutamaannya dalam masalah shalat dan puasa padanya dibanding dengan bulan-bulan yang lainnya, semua haditsnya sangat lemah dan palsu. Oleh karena itu tidak boleh seorang Muslim mengutamakan dan melakukan ibadah yang khusus pada bulan Rajab.
Di bawah ini akan saya berikan contoh hadits-hadits palsu tentang keutamaan shalat dan puasa di bulan Rajab.
HADITS PERTAMA
“Artinya : Rajab bulan Allah, Sya’ban bulanku dan Ramadhan adalah bulan ummatku”
Keterangan: HADITS INI “ MAUDHU’
Kata Syaikh ash-Shaghani (wafat th. 650 H): “Hadits ini maudhu’.” [Lihat Maudhu’atush Shaghani (I/61, no. 129)]
Hadits tersebut mempunyai matan yang panjang, lanjutan hadits itu ada lafazh:
“Artinya : Janganlah kalian lalai dari (beribadah) pada malam Jum’at pertama di bulan Rajab, karena malam itu Malaikat menamakannya Raghaaib...”
Keterangan: HADITS INI MAUDHU’
Kata Ibnul Qayyim (wafat th. 751 H): “Hadits ini diriwayatkan oleh ‘Abdur Rahman bin Mandah dari Ibnu Jahdham, telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Muhammad bin Sa’id al-Bashry, telah menceritakan kepada kami Khalaf bin ‘Abdullah as-Shan’any, dari Humaid Ath-Thawil dari Anas, secara marfu’. [Al-Manaarul Muniif fish Shahih wadh Dha’if (no. 168-169)]
Kata Ibnul Jauzi (wafat th. 597 H): “Hadits ini palsu dan yang tertuduh memalsukannya adalah Ibnu Jahdham, mereka menuduh sebagai pendusta. Aku telah mendengar Syaikhku Abdul Wahhab al-Hafizh berkata: “Rawi-rawi hadits tersebut adalah rawi-rawi yang majhul (tidak dikenal), aku sudah periksa semua kitab, tetapi aku tidak dapati biografi hidup mereka.” [Al-Maudhu’at (II/125), oleh Ibnul Jauzy]
Imam adz-Dzahaby berkata: “ ’Ali bin ‘Abdullah bin Jahdham az-Zahudi, Abul Hasan Syaikhush Shuufiyyah pengarang kitab Bahjatul Asraar dituduh memalsukan hadits.”
Kata para ulama lainnya: “Dia dituduh membuat hadits palsu tentang shalat ar-Raghaa'ib.” [Periksa: Mizaanul I’tidal (III/142-143, no. 5879)]
HADITS KEDUA
“Artinya : Keutamaan bulan Rajab atas bulan-bulan lainnya seperti keutamaan al-Qur'an atas semua perkataan, keutamaan bulan Sya’ban seperti keutamaanku atas para Nabi, dan keutamaan bulan Ramadhan seperti keutamaan Allah atas semua hamba.”
Keterangan: HADITS INI MAUDHU’
Kata al Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalany: “Hadits ini palsu.” [Lihat al-Mashnu’ fii Ma’rifatil Haditsil Maudhu’ (no. 206, hal. 128), oleh Syaikh Ali al-Qary al-Makky (wafat th. 1014 H)]
HADITS KETIGA:
“Artinya : Barangsiapa shalat Maghrib di malam pertama bulan Rajab, kemudian shalat sesudahnya dua puluh raka’at, setiap raka’at membaca al-Fatihah dan al-Ikhlash serta salam sepuluh kali. Kalian tahu ganjarannya? Sesungguhnya Jibril mengajarkan kepadaku demikian.” Kami berkata: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui, dan berkata: ‘Allah akan pelihara dirinya, hartanya, keluarga dan anaknya serta diselamatkan dari adzab Qubur dan ia akan melewati as-Shirath seperti kilat tanpa dihisab, dan tidak disiksa.’”
Keterangan: HADITS MAUDHU’
Kata Ibnul Jauzi: “Hadits ini palsu dan kebanyakan rawi-rawinya adalah majhul (tidak dikenal biografinya) .” [Lihat al-Maudhu’at Ibnul Jauzy (II/123), al-Fawaa'idul Majmu’ah fil Ahaadits Maudhu’at oleh as-Syaukany (no. 144) dan Tanziihus Syari’ah al-Marfu’ah ‘anil Akhbaaris Syanii’ah al-Maudhu’at (II/89), oleh Abul Hasan ‘Ali bin Muhammad bin ‘Araaq al-Kinani (wafat th. 963 H).]
HADITS KEEMPAT
“Artinya : Barangsiapa puasa satu hari di bulan Rajab dan shalat empat raka’at, di raka’at pertama baca ‘ayat Kursiy’ seratus kali dan di raka’at kedua baca ‘surat al-Ikhlas’ seratus kali, maka dia tidak mati hingga melihat tempatnya di Surga atau diperlihatkan kepadanya (sebelum ia mati)”
Keterangan: HADITS INI MAUDHU’
Kata Ibnul Jauzy: “Hadits ini palsu, dan rawi-rawinya majhul serta seorang perawi yang bernama ‘Utsman bin ‘Atha’ adalah perawi matruk menurut para Ahli Hadits.” [Al-Maudhu’at (II/123-124) .]
Menurut al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalany, ‘Utsman bin ‘Atha’ adalah rawi yang lemah. [Lihat Taqriibut Tahdziib (I/663 no. 4518)]
HADITS KELIMA
“Artinya : Barangsiapa puasa satu hari di bulan Rajab (ganjarannya) sama dengan berpuasa satu bulan.”
Keterangan: HADITS INI SANGAT LEMAH
Hadits ini diriwayatkan oleh al-Hafizh dari Abu Dzarr secara marfu’.
Dalam sanad hadits ini ada perawi yang bernama al-Furaat bin as-Saa'ib, dia adalah seorang rawi yang matruk. [Lihat al-Fawaa-id al-Majmu’ah (no. 290)]
Kata Imam an-Nasa'i: “Furaat bin as-Saa'ib Matrukul hadits.” Dan kata Imam al-Bukhari dalam Tarikhul Kabir: “Para Ahli Hadits meninggalkannya, karena dia seorang rawi munkarul hadits, serta dia termasuk rawi yang matruk kata Imam ad-Daraquthni.” [Lihat adh-Dhu’afa wa Matrukin oleh Imam an-Nasa'i (no. 512), al-Jarh wat Ta’dil (VII/80), Mizaanul I’tidal (III/341) dan Lisaanul Mizaan (IV/430).]
HADITS KEENAM
“Artinya : Sesungguhnya di Surga ada sungai yang dinamakan ‘Rajab’ airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu, barangsiapa yang puasa satu hari pada bulan Rajab maka Allah akan memberikan minum kepadanya dari air sungai itu.”
Keterangan: HADITS INI BATHIL
Hadits ini diriwayatkan oleh ad-Dailamy (I/2/281) dan al-Ashbahany di dalam kitab at-Targhib (I-II/224) dari jalan Mansyur bin Yazid al-Asadiy telah menceritakan kepada kami Musa bin ‘Imran, ia berkata: “Aku mendengar Anas bin Malik berkata, ...”
Imam adz-Dzahaby berkata: “Mansyur bin Yazid al-Asadiy meriwayatkan darinya, Muhammad al-Mughirah tentang keutamaan bulan Rajab. Mansyur bin Yazid adalah rawi yang tidak dikenal dan khabar (hadits) ini adalah bathil.” [Lihat Mizaanul I’tidal (IV/ 189)]
Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albany berkata: “Musa bin ‘Imraan adalah majhul dan aku tidak mengenalnya.” [Lihat Silsilah Ahaadits adh-Dha’ifah wal Maudhu’ah (no. 1898)]
HADITS KETUJUH.
“Artinya : Barangsiapa berpuasa tiga hari pada bulan Rajab, dituliskan baginya (ganjaran) puasa satu bulan, barangsiapa berpuasa tujuh hari pada bulan Rajab, maka Allah tutupkan baginya tujuh buah pintu api Neraka, barangsiapa yang berpuasa delapan hari pada bulan Rajab, maka Allah membukakan baginya delapan buah pintu dari pintu-pintu Surga. Dan barang siapa puasa nishfu (setengah bulan) Rajab, maka Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah.”
Keterangan: HADITS INI PALSU
Hadits ini termaktub dalam kitab al-Fawaa'idul Majmu’ah fil Ahaadits al-Maudhu’ah (no. 288). Setelah membawakan hadits ini asy-Syaukani berkata: “Suyuthi membawakan hadits ini dalam kitabnya, al-Laaliy al-Mashnu’ah, ia berkata: ‘Hadits ini diriwayatkan dari jalan Amr bin al-Azhar dari Abaan dari Anas secara marfu’.’”
Dalam sanad hadits tersebut ada dua perawi yang sangat lemah:
[1]. ‘Amr bin al-Azhar al-‘Ataky.
Imam an-Nasa-i berkata: “Dia Matrukul Hadits.” Sedangkan kata Imam al-Bukhari: “Dia dituduh sebagai pendusta.” Kata Imam Ahmad: “Dia sering memalsukan hadits.” [Periksa, adh-Dhu’afa wal Matrukin (no. 478) oleh Imam an-Nasa-i, Mizaanul I’tidal (III/245-246) , al-Jarh wat Ta’dil (VI/221) dan Lisaanul Mizaan (IV/353)]
[2]. Abaan bin Abi ‘Ayyasy, seorang Tabi’in shaghiir.
Imam Ahmad dan an-Nasa-i berkata: “Dia Matrukul Hadits (ditinggalkan haditsnya).” Kata Yahya bin Ma’in: “Dia matruk.” Dan beliau pernah berkata: “Dia rawi yang lemah.” [Periksa: Adh Dhu’afa wal Matrukin (no. 21), Mizaanul I’tidal (I/10), al-Jarh wat Ta’dil (II/295), Taqriibut Tahdzib (I/51, no. 142)]
Hadits ini diriwayatkan juga oleh Abu Syaikh dari jalan Ibnu ‘Ulwan dari Abaan. Kata Imam as-Suyuthi: “Ibnu ‘Ulwan adalah pemalsu hadits.” [Lihat al-Fawaaidul Majmu’ah (hal. 102, no. 288).
Sebenarnya masih banyak lagi hadits-hadits tentang keutamaan Rajab, shalat Raghaa'ib dan puasa Rajab, akan tetapi karena semuanya sangat lemah dan palsu, penulis mencukupkan tujuh hadits saja.
[Disalin dari kitab Ar-Rasaail Jilid-1, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Abdullah, Cetakan Pertama Ramadhan 1425H/Oktober 2004M]
_________
Foote Note
[1]. Zaadul Ma’aad (I/375) cet. Muassasah ar-Risalah.
Disalin dari http://www.almanhaj .or.id/content/ 1523/slash/ 0