Tadi pagi Saya nonton Apa Kabar Indonesia di TVone. Ada wawancara dengan seorang akhwat yang memakai cadar yang dilarang berjilbab di RS Mitra, Jakarta. Yah miris aja, di negara ini masih ada aja yang melarang pemakaian jilbab sedangkan wanita-wanita lain yang berpakaian seksi bebas melakukan apa saja. Sebagai seorang jilbaber juga, terkadang saya juga merasakan tatapan aneh dari orang-orang disekitar saya. Ketika berjalan diliatin anak-anak kecil, sembari bertanya "Teh, kok jilbabnya gede amat ya?". Seperti tadi pagi juga ketika Saya berangkat kuliah, seorang bapak bertanya "Neng, ga panas ya?". Si Bapak mungkin agak sedikit merasa "aneh", matahari bersinar terik tapi saya memakai pakaian panjang yang serba gelap. Tapi ga apa-apalah. Ketika pulang ke Lombok pun yang notabene mayoritas penduduknya beragama islam dan memakai cadar bukanlah suatu "keanehan", saya sering mendengar nada-nada sumbang bagi akhwat-akhwat yang ingin istiqomah menjalankan perintah Rabbnya.
Ah jadi inget, pertama kali Saya memakai jilbab pada saat duduk di kelas 2 SMP. Saat itu alasannya karena ikut Jambore Nasional dan kontingen dari Lombok Timur semuanya harus berjilbab, jadi ya mau ga mau harus dipatuhi. dan ketika itu, Saya orang pertama yang memakai jilbab dikelas. Alhamdulillah malah teman-teman cowok sangat mendukung dengan keputusan saya untuk memakai jilbab. Kelas 3 SMP Saya lumayan deket dengan seorang akhwat, dia minjemin Annida dan majalah2 islam lainnya sehingga Alhamdulillah saya mengerti hukum menutup aurat walaupun saat itu masih belum menjalankannya secara kaffah.
Ketika kelas 1 SMA, saya ikut kajian islam di sekolah, tapi saat itu masih memakai celana panjang tapi udah make kaos kaki jika keluar rumah. Saat kuliah barulah saya memakai jilbab secara keseluruhan. Dan ketika kuliah pun saya mengenal manhaj salaf. Jalan yang ingin saya tempuh hingga akhir hidup saya.
Terkait masalah jilbab, 'Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:
“Semoga Alloh merahmati para wanita generasi pertama yang berhijrah, ketika turun ayat:
“dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya,” (Qs. An-Nuur: 31)
“Maka mereka segera merobek kain panjang/baju mantel mereka untuk kemudian menggunakannya sebagai khimar penutup tubuh bagian atas mereka.”
Beda banget dengan sekarang, ketika para muslimah berusaha untuk menegakkan ajaran agama mereka, mereka dihalang-halangi. Sedangkan UU Pornografi ditolak habis-habisan. Naudzubillah.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Dan tidaklah patut bagi mukmin dan tidak (pula) bagi mukminah, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, kemudian mereka mempunyai pilihan (yang lain) tentang urusan mereka, dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya. Maka sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Qs. Al-Ahzab: 36)
dan keutamaan memakai jilbab (hijab) yang syar'i, antara lain :
1. Menjaga kehormatan.
2. Membersihkan hati.
3. Melahirkan akhlaq yang mulia.
4. Tanda kesucian.
5. Menjaga rasa malu.
6. Mencegah dari keinginan dan hasrat syaithoniah.
7. Menjaga ghirah.
Wahai Saudariku, yang sedang memperjuangkan haknya.
Semoga Alloh Azza Wa Jalla memudahkan urusanmu.
Teruslah berjuang.
Perjalanan masih panjang.
sumber lain muslimah.or.id
Selasa, 11 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar