Rabu, 18 Februari 2009

Filosofi Penjaga Gawang

Saya lumayan terinspirasi dengan tulisannya saudara Yudi di blog pribadinya bahwa ternyata menjadi seorang penjaga gawang (kiper) juga ada filosofinya. Saya pribadi memang suka sepakbola walaupun sekarang tidak terlalu sering mengikuti infonya apalagi setelah Chelsea sering kalah di laga domestik, rasanya tidak bersemangat lagi menonton Premier League.

1. Tidak perlu dikejar, tunggu saja...
Untuk beberapa kasus, kita tidak harus berusaha mengejar sesuatu didunia ini karena justru ketika tidak berusaha mengejarnya maka dia akan datang dengan sendirinya. Tidak perlu bersusah payah merebutnya, akan datang saatnya ia datang ke hadapan anda. Jadi, tenang saja...

2. Sendirian, tidak, sendirian...
Kita memang tidak pernah sendirian, akan ada teman-teman lain yang akan membantu, mendengar keluh kesah, dan menangis bersama kita. Kita memang tidak akan pernah sendiri. Tapi, memang disaat2 kritis, kita memang sendirian dan hanya kitalah yang mampu membuat keputusan.

3. Orang penting yang tidak populer
Tidak selalu bahwa 'terkenal' berarti 'penting'. tidak perlu terkenal untuk menjadi orang penting. tidak perlu tampang yang cakep, cantik, ganteng atau jago membuat sensasi untuk menjadi seseorang yang penting dan bisa diandalkan oleh seseorang disisi anda.

4. Kalau kebobolan, ya sudah...
Setelah berusaha sekuat tenaga dan pikiran, mungkin saja ternyata kita masih saja dikerjai seseorang dan kebobolan. Solusinya...lupakan saja!.
Jika kita tidak bisa melepaskan kejadian '"gol", maka habislah...
Jangan depresi lama-lama, jangan frustasi. Life must go on.

5. Dunia tidak sempurna, mungkin anda dikerjai...
Dunia memang tidak sempurna, mungkin kita dikerjai. Setelah semua yang kita lakukan, kita masih saja dikerjai keadaan.

sumber : http://yud1.csui04.net

Tidak ada komentar: