Rabu, 31 Desember 2008
Nasehat Jihad di Palestina
Pertanyaan.Syaikh Salim bin Ied Al-Hilali Hafizhahullah ditanya : Apa hukum jihad di Palestina sekarang ini?
JawabanMasalah ini harus ditinjau dari berbagai segi :
Pertama : Sudah seyogyanya kita mengetahui dengan jelas masalah Palestina. Palestina merupakan bumi yang diberkahi dan suci. Al-Qur’an menyipati bumi Palestina dengan bumi yang diberkahi sebanyak lima kali, dan ayat yang paling jelas adalah ayat pertama dari surat Al-Isra : “ ….. yang telah kami berkahi di sekitarnya”.
Kedua : Negeri kaum muslimin sudah sepantasnya dijaga oleh kaum muslimin sendiri, dan agar kaum muslimin melawan orang-orang yang ingin merampasnya. Orang-orang Yahudi –laknat Alloh atas mereka dan semoga Alloh membinasakan mereka- adalah penjajah atas negara kaum muslimin di Palestina, maka wajib bagi kaum muslimin melawan dan memerangi serta mengeluarkan orang-orang Yahudi dari bumi Palestina agar mereka kembali ke tempat asal mereka.
Ketiga : Yang harus diketahui, jihad adalah puncaknya Islam sebagaimana dalam hadits Muadz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu : “Tiangnya agama Islam adalah shalat dan puncaknya adalah jihad di jalan Alloh”. Akan tetapi, tidaklah pantas jika kita mengangkat panji jihad bukan pada tempatnya atau menempatkan jihad bukan pada tempat yang sudah ditentukan oleh Alloh dan Rasulnya.
Sebuah hadits yang telah dikeluarkan oleh Imam Ahmad rahimahullah dan selainnya bahwa Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu telah menyebutkan sebuah hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu Islam dibangun di atas lima hal …., lalu seorang berkata : “Dan Jihad”, -orang tersebut bermaksud mengatakan bahwa jihad merupakan salah satu rukun Islam yang lima- maka Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu berkata : “Jihad merupakan hal yang baik tapi inilah yang dikatakan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (Jihad bukan termasuk rukun Islam yang lima, pent)”
Jihad akan terus ada sampai hari kiamat tidak akan sirna selamanya. Akan tetapi, jihad mempunyai syarat-syarat (yang harus ditunaikan dulu sebelum melakukannya, -pent) yang telah dijelaskan oleh para ulama. Jihad mengandung sebab-sebab yang bersifat maknawi, pendidikan, aqidah dan materi. Sebab-sebab yang bersifat aqidah dan pendidikan adalah aplikasi penghambaan kita kepada Alloh, kita menolong agama Alloh, firman Alloh.
“Artinya : Apabila kalian menolong agama Alloh, niscaya Alloh akan menolong kalian” [Muhammad : 7]
Alloh juga berfirman
Artinya : Dan Alloh pasti akan menolong orang-orang yang menolong agamaNya” [Al-Hajj : 40]
Oleh karena itu, kita haruslah menolong agama Alloh dahulu hingga Alloh menolong kita. Apakah makna menolong agama Alloh ? Maknanya, kita menegakkan agama Alloh, kita menegakkan syari’at Alloh, kita menjadi hamba Alloh yang sesungguhnya.
Perkara yang kedua, persiapan yang bersifat materi/jasmani, firman Alloh.
“Artinya : Persiapkan apa-apa yang sanggup kalian persiapkan, dari kekuatan fisik maupun dari kuda-kuda yang ditambatkan” [Al-Anfal : 60]
Akan tetapi, mana yang lebih utama ? Kita mempersiapkan berbagai senjata, sedangkan aqidah kita berantakan, akhlak kita seperti akhlak orang Yahudi, dan kebiasaan kita seperti kebiasaan Yahudi.
Kita telah banyak mengikuti kebiasaan orang-orang Yahudi sebagaimana telah disabdakan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
"Kalian akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan kaum sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal sehasta demi sehasta, hingga mereka masuk ke lubang biawak pun kalian ikuti”. Para sahabat bertanya : “Yahudi dan Nashara?”. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda : “Siapa lagi kalau bukan mereka?!”.
Dengan demikian, dalil aqli dan naqli serta realita memperkuat bahwa hal pertama yang harus dilakukan adalah menanamkan agama Alloh dalam diri kita. Yaitu dengan kita menolong agama Alloh dan kembali kepada Alloh, sebagaimana disabdakan oleh Nabi kita Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Apabila kalian telah berjual beli dengan cara inah, dan kalian telah mengambil ekor-ekor sapi, ridha dengan persawahan, serta kalian meninggalkan jihad, Alloh akan menimpakan kehinaan kepada kalian, tidak akan dicabut kehinaan itu hingga kalian kembali kepada agama kalian”.
Semua maksiat di atas telah kalian lakukan, salah satunya meninggalkan jihad hingga Alloh timpakan kehinaan atas kalian. Barangsiapa yang melakukan hal-hal tersebut maka akan ditimpakan kehinaan atas mereka. Kemudian bagaimana agar kehinaan tersebut terangkat ? Apakah dengan menegakkan jihad? Tidak, kembali untuk menegakkan jihad di waktu sekarang tidak bermanfaat, karena manusia yang berkata “Aku akan kembali kepada jihad” tidak memahami jihad ; maka kita haruslah kembali kepada asasnya, yaitu sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Hingga kalian kembali kepada agama kalian” (Hadits tersebut tidak mengatakan hingga kalian menegakkan jihad akan tetapi sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbunyi : “Hingga kalian kembali kepada agama kalian, pent).
Oleh karena itu, kami katakan bahwa memerdekakan Palestina, mengeluarkan orang-orang Yahudi dari bumi Palestina, merupakan salah satu dari kewajiban umat Islam. Tidak sepantasnya kita ridha dan hanya diam saja dengan kehinaan dan kesengsaraan. Namun wajib bagi kita mengambil sebab-sebab yang syar’i dan melaksanakan ketentuan Alloh guna mendapatkan pertolonganNya, sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam shahih Bukhari dan Muslim.“
Kalian memerangi orang-orang Yahudi hingga mereka berlarian dan bersembunyi di balik pepohonan dan bebatuan, hingga pepohonan dan berbatuan berkata : “Wahai muslim, wahai hamba Alloh….”
Dengan demikian, yang menang atas orang-orang Yahudi, yang membunuh Yahudi, yang mengeluarkan orang Yahudi dari negeri kaum muslimin adalah muslim, hamba Alloh ; jika kita kembali ke jalan Alloh maka kita ditolong atas orang Yahudi. Adapun kita mempergunakan keadaan kaum muslimin yang dirundung duka dan luka untuk kepentingan suatu kelompok, maka ini tidaklah diridhai oleh agama kita dan tidak diterima oleh seorang yang mukhlis dari kita. Realita yang terjadi pada pergerakan-pergerakan hizbiyyah serta kelompok-kelompok yang lain adalah mereka sibuk dengan kejadian tragis di Palestina, mereka sibuk dalam mengekspos pembunuhan, penghancuran, dan selainnya, dan sebenarnya mereka hanya duduk-duduk saja.
Mereka sibuk dengan ketragisan di Checnya dan di Bosnia, tapi apa yang telah mereka hasilkan ? Tidak ada sedikit pun. Namun tiba-tiba mereka datang dan berkata : “Kalian wahai salafiyyun tidak menganjurkan manusia untuk berjihad, kalian tidak menginginkan negeri kaum muslimin bebas (firman Alloh) : “Sesungguhnya mereka tidaklah berkata melainkan hanya perkataan dusta” [Al-Kahfi : 5]
Demi Alloh, sejarah akan bersaksi bahwa dakwah salafiyyah ini merupakan dakwah yang sangat antusias untuk menjadikan kaum muslimin sebagai sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia. Akan tetapi, mereka yang tidak ingin berjalan di atas ketentuan Alloh tergesa-gesa dalam bertindak hingga menjatuhkan umat dalam kesedihan, penyesalan, pembunuhan dan perusakan. Lihatlah realita mereka di Aljazair. Apa yang telah dihasilkan oleh revolusi mereka? Pembunuhan, perusakan, dan hancurnya mobil-mobil… Apa yang dihasilkan di Mesir? Apa yang dihasilkan di Syria? Apa yang dihasilkan oleh mereka yang mengatakan, “Kami keluar dari pemerintahan yang tidak berhukum dengan hukum Alloh” … Mereka tidak mengubah sesuatupun melainkan justru menambah kesengsaraan, menambah fitnah, menambah kehancuran. Dahulu manusia dalam ketenangan, kedamaian, sekarang berubah mejadi kesengsaraan dan kepedihan.
Sesungguhnya yang terjadi di Palestina adalah penyalahgunaan keadaan manusia untuk mencapai apa yang diinginkan oleh para pemimpin. Sebelum kita melihat kepada intifadhah maka lihatlah kepada intifadhah yang terdahulu yang selama berpuluh-puluh tahun bergolak namun apa yang dihasilkan? Hanya menghasilkan perdamaian …. Maka harus kita berangkat dari realita yang (pahit ini) dan jangan sampai kita ditunggangi oleh ahli batil. Siapakah yang mengatakan bahwa batu bisa menghancurkan tank-tank? Dan siapa yang mengatakan bahwa ketapel bisa mengalahkan rudal sedangkan anda dan musuh anda sama-sama bermaksiat kepada Alloh Ta’ala ?!
Ada seorang ikhwah dari Baitul Maqdis bercerita kepada saya (Syaikh) bahwa dia telah mengunjungi para korban yang terluka : “Kami berkunjung kepada 32 orang lebih, 30 orang di antara mereka tidak shalat. Mereka datang dan berkata : (orang) Nasrani yang ikut dan turun ke jalan untuk demonstrasi dan terbunuh dia syahid. Apabila terbunuh karena ikut revolusi maka mereka syahid. Pemabuk, pezina, syirik kepada Alloh asalkan dia ikut revolusi, maka dia mati syahid”. Palestina tidak akan bebas dan merdeka hanya dengan slogan-slogan.
Palestina membutuhkan sosok-sosok lelaki, yang melakukan ketaatan kepada Alloh, seperti dalam hadits : “Wahai muslim, wahai hamba Alloh, di belakangku ada Yahudi. Kemarilah dan bunuh dia”. Merekalah yang akan mebebaskan Palestina, merekalah yang akan membebaskan rumah-rumah kaum muslimin yang terampas.
Kita mohon kepada Alloh agar dikembalikan kepada agama kita dengan baik, dan agar diangkat kehinaan dari kita, diangkat kehinaan dari saudara-saudara kita serta negeri-negeri kaum muslimin, dan agar dikembalikan apa-apa yang terampas dari negeri kaum muslimin kepada negeri Islam.
Alhamdulillah Rabbil Alamin
[Disalin dari Majalah Al-Furqon Edisi I Tahun VI/Sya’ban 1427/Sept 06 Diterbitkan oleh Lajnah Dakwah Ma’had Al-Furqon, Alamat Maktabah Ma’had Al-Furqon, Srowo Sidayu Gresik Jatim 61153]
sumber : almanhaj.or.id
Khaibar...khaibar yaa yahud
hiks...hiks...hiks... pengen nangis...
Ya Alloh,,,bantulah saudara kami di Palestina. Sakitnya mereka adalah sakitnya kami. Tangis mereka adalah tangis kami. Musnahkanlah orang-orang yang ingin memusnahkan saudara-saudara seiman kami. Hanya kepada-Mu kami memohon perlindungan dan pertolongan. Aminn
Selasa, 30 Desember 2008
8 Resolusi 1430 H
- Wisuda (melajang dan sarjana) (^_^)...amin
- lebih rajin ngaji
- lebih istiqomah euy...
- ikut kursus guru kumon
- rajin ikut penelitian/riset
- belajar bahasa arab
- belajar bahasa inggris (masih ancur banget)
- ikut tes PNS
Selasa, 09 Desember 2008
Assesment SIKNAS ke Dirjen PP PL
Janjian dengan Pak Ade harusnya jam 10 pagi. Dian berangkat dari kosan sekitar pukul 08.00. Ketika nyampe Stasiun Pocin, petugas penjual tiketnya mengatakan bahwa kereta Ekonomi AC yang akan Dian tumpangi (?) tiba pukul 09.00. Daripada kering nungguin di Stasiun, akhirnya Dian berinisiatif ke kosan Ari yang ada di depan Stasiun. Alhamdulillah saat itu Ari memang sedang di kosan. Dian kemudian menelpon Bu Made (Ka. Subbag Data dan Informasi, PP PL). Bu Made ternyata ga bisa diwawancara jam 10 karena ada pertemuan di Depkes Kuningan dengan orang Srilanka dan baru sempat ba'da sholat Jum'at.
Akhirnya, sementara menunggu Dian memutuskan untuk tidur dulu di kosan Ari. Tapi malah bablasss!!! bangun jam 12. Setelah sholat dzuhur, siap-siap ke PP PL deh. Ari bilang kereta AC ekonominya biasanya dateng jam 12.30 dan jeng...jeng...jeng, ternyata udah jam 12.30. Tidaaaakkkk....!!! setengah berlari dian menuju stasiun, ah nasib tidak baik ketika dian nyampe keretanya baru saja menutup pintu, dan berlalu begitu saja...
Daripada telat nyampe PP PL, dengan mengantongi tiket kereta ekonomi AC dian memutuskan untuk naik KRL saja. Dan tau kan kondisinya kayak gimana, penuh banget. Ketika di kereta seorang bapak-bapak kok aneh banget, ngedempetin dian mulu. Rasanya ga nyaman banget. Pengen nonjok n nangis rasanya.
Singkat cerita, sampailah Dian ditempat tujuan, yaitu di Jl.Percetakan Negara No. 29. Ternyata Dian udah ditungguin ma Bu Made dan Pak Ade. Mungkin karena mau liburan, proses wawancaranya di sambi ma rapat, jadi selesainya pukul 17.30. Orang-orang di Bag.Datin PP PL ramah-ramah, menyenangkan dan rame banget.
Hari yang melelahkan sekaligus menyenangkan...
Jumat, 05 Desember 2008
Konsolidasi Meeting SIKNAS di Papyrus Hotel, Bogor
Rabu, 03 Desember 2008
...
Allah yang Maha Pemurah…
Saya datang bersujud dihadapanMU…
Sucikan hati saya ya Allah, sehingga dapat melaksanakan kehendak dan rencanaMU dalam hidup saya.
Ya Allah, jika saya bukan pemilik tulang rusuknya, janganlah biarkan saya merindukan kehadirannya…
janganlah biarkan saya, melabuhkan hati saya dihatinya..
kikislah pesonanya dari pelupuk mata saya dan jauhkan dia dari relung hati saya…
Gantilah damba kerinduan dan cinta yang bersemayam di dada ini dengan kasih dari dan padaMU yang tulus, murni…
dan tolonglah saya agar dapat mengasihinya sebagai sahabat.
Tetapi jika Engkau ciptakan dia untuk saya…
ya Allah tolong satukan hati kami…
bantulah saya untuk mencintai, mengerti dan menerima dia seutuhnya…
berikan saya kesabaran, ketekunan dan kesungguhan untuk memenangkan hatinya…
Ridhoi dia, agar dia juga mencintai, mengerti dan mau menerima saya dengan segala kelebihan dan kekurangan saya
sebagaimana telah Engkau ciptakan…
Yakinkanlah dia bahwa saya sungguh - sungguh mencintai dan rela membagi suka dan duka saya dengan dia…
Ya Allah Maha Pengasih, dengarkanlah doa saya ini…
lepaskanlah saya dari keraguan ini menurut kasih dan kehendakMU…
Allah yang Maha kekal, saya mengerti bahwa Engkau senantiasa memberikan yang terbaik untuk saya…
luka dan keraguan yang saya alami, pasti ada hikmahnya.
Pergumulan ini mengajarkan saya untuk hidup makin dekat kepadaMU untuk lebih peka terhadap suaraMU yang membimbing saya menuju terangMU…
Ajarkan saya untuk tetap setia dan sabar menanti tibanya waktu yang telah Engkau tentukan….
Jadikanlah kehendakMU dan bukan kehendak saya yang menjadi dalam setiap bagian hidup saya…
Ya Allah, semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkan permohonanku.
Amin…
Wudhu Muslimah
Disusun oleh: Ummu Ziyad
Muroja’ah: Ust. Aris Munandar
Percikan-percikan air itu membasahi poni-poni yang menyembul keluar dari jilbab yang telah kulonggarkan sedikit karena berada di tempat umum. Setelah mengambil sedikit air dari pancuran mushola di lantai basement mall besar itu, aku mulai membasahi kedua telingaku. Baru kemudian kubasahi kedua kakiku, kanan kiri… kanan kiri sampai tiga kali. Seperti itulah wudhu yang kukerjakan sampai sekitar empat tahun yang lalu. Rasanya sedih menjadi orang yang menyedihkan. Hanya dari tiga gerakan wudhu yang kusebutkan, tetapi aku telah pula melakukan lebih dari tiga kesalahan.
Pertama, ternyata tidak ada gerakan wudhu hanya sekedar membasahi ujung rambut seperti yang kulakukan. Kedua, gerakan membasuh rambut dan telinga dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan satu kali pengambilan air. Ketiga, gerakan pengulangan tiga kali dilakukan per anggota tubuh, bukan bergantian kanan kiri seperti itu. Keempat aku membiarkan anggota tubuhku (bagian kaki) terbuka di depan umum begitu saja. Kelima, jikapun aku menginginkan jilbabku tetap terpakai agar tidak terlihat aurat rambutku, maka ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun juga telah memberitahukan caranya.
Begitulah kita jika melakukan sesuatu hanya berdasarkan ilmu yang sedikit dan sekedarnya. Padahal tahu sendiri kalau wudhu itu adalah salah satu syarat sahnya shalat. Mungkin bisa dibayangkan berapa banyak kesalahan dalam shalat yang aku lakukan pada saat itu. Alhamdulillah, Allah memberi hidayah kepadaku untuk menyadari kesalahan itu dan memudahkan aku untuk mempelajari tata cara yang benar untuk wudhu dan shalat. Mudah-mudahan Allah juga memudahkan engkau wahai ukhti muslimah, jika kesalahan yang sama masih ada padamu. Aamiin ya mujibas saailiin.
Secara sederhana, wudhu yang sesuai diajarkan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dapat kita lakukan seperti ini:
Pertama, hadirkan niat dalam hatimu untuk berwudhu. Apapun ibadah yang kita lakukan tentu saja hanya kita niatkan untuk ibadah kepada Allah semata. Dan begitu banyak aktifitas harian kita yang dapat kita niatkan untuk ibadah. Nah… untuk semua niat ibadah itu, maka kita tidak perlu melafalkannya (mengeluarkan dengan suara). Apalagi mengkhususkan bacaan tertentu. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melakukannya.
Kedua, bacalah bismillah.
Ketiga, basuhlah kedua telapak tanganmu 3 kali.
Keempat, berkumur-kumurlah dan masukkan air ke hidung dengan sungguh-sungguh dengan telapak tangan kanan. Kemudian keluarkan air tersebut dengan tangan kiri.
Kelima, basuhlah mukamu. Muka di sini tentu saja bagian yang telah kita kenal, yaitu bagian wajah dari batas telinga kanan ke telinga kiri, dan dari tempat mulai tumbuhnya rambut sampai dagu. Untuk yang telah memiliki suami atau saudara laki-laki, perlu juga diingatkan untuk membasuh jenggot yang ada karena ia juga termasuk sebagai anggota wajah.
Keenam, membasuh tangan dimulai dengan tangan kanan.
Basuhan yang sempurna adalah basuhan yang dimulai dari ujung-ujung jari hingga siku, kemudian menggosok-gosok lengan, membasuh siku dan membersihkan sela-sela jemari. Setelah tangan kanan selesai, baru dilanjutkan membasuh dengan cara yang sama untuk tangan kiri.
Ketujuh, mengusap kepala satu kali.
Kalau anggota wudhu lainnya dianjurkan dibasuh sampai tiga kali, maka bagian ini hanya satu kali usapan (walaupun terkadang kita disarankan mengusapnya 3 kali). Bagian kepala yang dimaksud adalah seluruh rambut kita dan telinga kita. Praktek yang dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah membasahi kedua telapak tangan dengan air, kemudian mengusap mulai dari kepala bagian depan, diusap sampai ke belakang, kemudian dibalikkan lagi usapan itu ke depan dan langsung dilanjutkan mengusap telinga dengan cara memasukkan jari telunjuk ke lubang telinga sedangkan ibu jari mengusap daun telinga bagian luar. Bingung? Coba lihat gambar di bawah. Insya Allah mudah.
Kedelapan, membasuh kaki dimulai dari kaki kanan.
Membasuh kaki secara sempurna adalah dengan cara membasuh ujung-ujung jari kaki sampai mata kaki, mencuci mata kaki dan membersihkan sela-sela jari kaki. Setelah selesai membasuh kaki kanan, maka dilanjutkan dengan kaki kiri dengan cara yang sama.
Kemudian kita disunnahkan membaca dzikir setelah wudhu. Ada berbagai macam dzikir setelah wudhu yang dicontohkan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam yang dapat kita baca. Salah satunya adalah bacaan berikut
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ له وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ
Artinya, “Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi pula bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”
Selesai.
Mudah bukan? Insya Allah… Kesemua gerakan wudhu tersebut terangkum dalam cara wudhu yang diperlihatkan oleh sahabat Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu sebagaimana diceritakan oleh Humran bekas budak beliau,
Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu meminta air wudhu. (Setelah dibawakan), ia berwudhu: Ia mencuci kedua telapak tangannya tiga kali, kemudian berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidungnya, kemudian mencuci wajahnya tiga kali, lalu membasuh tangan kanannya sampai siku tiga kali, kemudian membasuh tangannya yang kiri tiga kali seperti itu juga, kemudian mengusap kepalanya lalu membasuh kakinya yang kanan sampai kedua mata kakinya tiga kali kemudian membasuh yang kiri seperti itu juga. Kemudian mengatakan,
“Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berwudhu seperti wudhuku ini lalu Rasulullah bersabda, ‘Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini kemudian berdiri dan ruku dua kali dengan sikap tulus ikhlas, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.’” (Muttafaq ‘alaihi)
Sebatas ini dulu pembenahan kita untuk masalah wudhu. Tentang mengusap khuf, termasuk di dalamnya mengusap jilbab dan kaos kaki, mudah-mudahan Allah memudahkan penulisannya di artikel muslimah.or.id mendatang. Jangan lupa ya saudariku, praktekkan ilmu yang singkat namun sangat urgent ini!
Maraji:
- Al Wajiz. Syaikh Abdul ‘Azhim bin Badawi. Pustaka As-Sunnah. Cet. 2
- Thaharah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf. Media Hidayah. Cet 1 2004
- Catatan Kajian Al Wajiz bersama Ustadz Muslam 15 Maret 2004
***
Artikel www.muslimah.or.id
Ilustrasi oleh: Ummu Ziyad
Senin, 01 Desember 2008
untitled...
Dan jika ada masalah nanti, selesaikan saja
Sementara itu, untuk apa khawatir?
Semuanya begitu baik-baik saja
Seberlimpah Oksigen yang kita hirup kini
(Buku : Marina Silvia K, Keliling Eropa 6 Bulan dengan 1000 $)