Minggu, 31 Mei 2009

Skripsi, skripsi, dan skripsi.

Sudah mulai count down deadline penyerahan skripsi. pusing...

Jumat, 22 Mei 2009

Cepat Vs Pelan (yang ga gw banget)

1. Jalan Pelan
Entah kenapa rasanya ga bisa jalan pelan-pelan, sampai-sampai beberapa teman ga mau ngajak jalan coz katanya selalu ditinggal. Paling ga suka juga jalan rame-rame coz pasti "macet" disana sini, baru jalan dua,tiga langkah, pasti pada berenti ngobrolin apa gitu. So, kalo jalan ma saya rame-rame, saya duluan aja ya, ntar ketemu dimana bilang aja. Hehe...

2. Makan cepat-cepat
Buat saya aktifitas makan memakan itu harus benar-benar dinikmati. Kalo makan tergesa-gesa atau dalam tekanan, udah deh makannya ntar aja. Tapi dulu, dian sering makan sambil baca buku, makanya sering dimarahi bapak.

3. Ngomong pelan
Beberapa teman kalo ngomong ma dian kadang-kadang menyarankan untuk tarik napas dulu. tetetetetet...katanya ngomongnya cepat banget. Tapi gimana ya cara mengurangi kecepatan ini. hmm,,,waktunya dibikin lebih lama?

4. Berpikir cepat
Ngerasa sering telmi. Kadang-kadang kalo ada yang cerita, teman-teman yang lain udah ketawa dian hanya bengong ntar kalo yang lain udah selesai ketawanya, dian baru nyadar dan ketawa. Aneh tapi nyata...

5. Ngerjain tugas cepat
Dian sering bilang ke teman-teman satu departemen dian, "tenang aja, kalo masih ada Dian, kalian ga bakal jadi orang yang terakhir ngumpulin tugas", hehe,,,tapi biasanya sih teman-teman ga percaya.

Segitu dulu kali ya,ntar kapan-kapan dan kalo lagi mood dilanjutin lagi.

Rabu, 20 Mei 2009

Oh, Inikah Rasanya

Pernahkah Anda merasa sangat dibenci seseorang? Kira-kira berapa orang yang sangat membenci Anda? Satu, dua, tiga, atau susah untuk menghitungnya? Hmm,,,jangan putus asa kawan. Ketika ada seseorang membenci Anda, terasa begitu membenci Anda. Sampai-sampai mendengar nama Anda pun mereka mungkin langsung muntah. Jangan sedih kawan. Karena ketika ada seseorang sangat membenci Anda sebenarnya dia adalah orang yang sangat mengerti Anda, seseorang yang sangat mengetahui kelebihan dan titik terlemah Anda. Orang yang seperti mereka itulah yang perlu Anda sayangi. Mereka adalah kunci kesuksesan Anda. Karena ketika seseorang membenci kita, pasti ada hal mendasar yang membuat dia begitu membenci kita. Hal mendasar itulah yang mungkin saja adalah kelemahan mendasar kita yang "memaksa" kita untuk melakukan introspeksi diri. Walaupun mungkin tidak bisa membuat mereka menyukai kita lagi, tapi setidaknya kita tidak akan mengulangi kesalahan yang sama dikemudian hari.

Akhirnya, Aku harus mengakui Aku sangat menyayangi orang yang membenciku.

jazakalloh khairan katsir buat seorang teman. Adakalanya segala sesuatu memang tidak harus dilihat dari sudut pandang negatif. Terima kasih, Kawan. (^_^)

Selasa, 19 Mei 2009

Tujuan Hidup, Pentingkah?

Apa tujuan hidup Saya? Apa tujuan hidup Anda? pertanyaan itu terkadang sering saya lontarkan kepada teman-teman saya. Tujuan hidup merupakan hal yang sangat penting, yang mendasari setiap langkah dan gerak gerik kita. Ketika kita mengetahui secara pasti apa yang menjadi tujuan hidup dan hal yang ingin kita capai didunia ini, maka apapun dan dimanapun kita, setiap gerak gerik akan sadar atau tidak sadar menggiring kita untuk meraih itu. Seberapa dalam pun kita terjatuh, kita akan berusaha bangkit untuk meraih tujuan hidup tersebut.


Bagaimana dengan seorang muslim? apa yang menjadi tujuan hidup mereka? Dalam surat Adz-dzariyat: 56, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu.” [Adz-Dzariyat : 56]. Tidak lain dan tidak bukan puncak tujuan hidup manusia adalah beribadah kepada Alloh semata.


Tujuan hidup saya (terkadang saya menyebutnya dengan visi hidup) adalah beribadah kepada Alloh, membahagiakan kedua orang tua, serta berusaha berbuat baik kepada sesama. Klise mungkin tapi bagi saya, mempunyai tujuan hidup merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Ketika kita merasa sangat “down”, tujuan hidupmu akan membuatmu kembali bersemangat menjalani hari-harimu. Ketika merasa sangat bahagia pun tujuan hidupmu akan mendorongmu untuk selalu bersyukur terhadap apa yang kamu telah peroleh.


Lalu bagaimana dengan kamu, apa tujuan hidupmu?


Senin, 18 Mei 2009

Facebook Diblockir

Sejak hari Jumat pekan kemarin facebook di FKM atau mungkin juga diseluruh UI di blockir. Facebook hanya bisa diakses sebelum Pukul 08:oo, 12:00-13:00, dan setelah pukul 16:00. Keberadaan Facebook memang menimbulkan ketergantungan (addicted) bagi penggunanya. Hal ini juga terjadi pada sebagian besar mahasiswa dan mungkin dosen di kampus saya. Waktu mereka lebih banyak dihabiskan untuk mengupdate status, chat dengan teman, dll daripada melakukan sesuatu yang lebih produktif (termasuk saya sendiri hehe...).

Facebook sendiri buat saya merupakan tools yang lumayan berguna untuk bersosialisasi. Yah, sebagai orang yang cenderung menyendiri, terkadang saya merasa kesulitan bersosialisasi dengan orang lain. Dengan adanya facebook saya bisa mengetahui apa yang sedang teman-teman lakukan, apa yang mereka rasakan (jatuh cinta, marah, gembira, dll), dan bisa berkomunikasi dengan mereka melalui fasilitas chatnya. Selain itu, saya bisa menemukan beberapa teman lama yang sudah bertahun-tahun tidak terdengar kabarnya, berkenalan dengan orang-orang baru, dan membuka komunikasi kembali dengan orang-orang yang sebelumnya hanya kenal nama saja tapi jarang bertukar sapa. Dengan facebook juga, saya bisa berbagi cerita dengan orang lain dan mereka pun bisa memberi komentar terkait dengan apa yang kita tuliskan.

Terlepas baik dan buruknya keberadaan facebook, kita harus bisa memilih dan memilah mana yang lebih baik serta bisa memaksimalkannya untuk meningkatkan produktivitas.

Selasa, 12 Mei 2009

Don't Give Up, You Are Loved


Terkadang kehilangan perhatian dari seseorang membuat kita sangat putus asa. Rasanya seperti tidak berguna dan dipenuhi rasa bersalah. Terkadang juga merasa sangat “down”. Tapi melihat orang-orang lain yang berada disekitar kita, entah itu keluarga, sahabat, teman, dan orang lain yang entah kenal atau pun tidak begitu bersemangat dan selalu memberikan motivasi, semangat itu rasanya muncul kembali. Yah begitulah, terkadang kita memang lupa kita mendapat cinta yang lain dari orang-orang sekitar kita yang membuat kita merasa begitu berarti dan berharga. Rasanya nyaman sekali setiap pagi mendengar adik-adikku berpamitan untuk berangkat sekolah kepadaku (walaupun hanya lewat telepon). Mamak dan bapak yang selalu bisa membuatku tertawa kembali bagaimanapun susahnya aku (terima kasih, hanya Alloh yang bisa membalas kebaikan kalian). Mbak Popy yang selalu bisa membuatku tersenyum. Pak Adit yang setiap hari nyanyi “dian,dian, dian, kalo gede mau jadi apa, tapi sayangnya dian ga gede-gede”. Kak Ardi yang selalu ada dan bersedia jadi “tempat sampah” keluhan-keluhanku yang ga penting. Kak Sila yang selalu memanggilku “Sayang, Honey, Cinta” dan selalu mengatakan “i love u” kepadaku (i love u too, Kak). Kak Eli yang selalu menyemangati untuk terus tegar. Kak Zaenal yang kadang memanggilku “Dinda”, walaupun jengah mendengarnya tapi kadang-kadang mengharukan (halaah). Hendra (kembarannya Cipto walaupun beda 2 tahun) yang selalu ngomentarin facebookku. Cipto teman berantem yang nyebelin (hehe…tidak ada kata menyerah!!!). Haizan yang selalu ngomongin nikah (tapi selalu masih dalam tahap konsep). Semua orang yang selalu mendukungku dan selalu menyemangatiku. Hanya Alloh yang mampu membalas kebaikan kalian. I Love u all.